PWMU.CO – Kebanyakan orang ataupun lembaga secara umum tidak suka jika mendapatkan kritik. Apalagi jika kritik itu sifatnya menjatuhkan. Termasuk juga dengan kondisi dalam Persyarikatan Muhammadiyah. Namun, sebagai pimpinan Muhammadiyah, semuanya harus siap untuk mendapatkan kritik, dan tentu saja jangan takut untuk dikritik.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Y. Thohari, dalam Baitul Arqom Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Blitar, Sabtu (18/2). Kata Hajri, kalau memang tidak ingin dikritik, maka lakukan 3 hal nothing.
(Berita terkait:3 Kunci Membangun Soliditas Gerakan Muhammadiyah dan Gak Bisa Itu Berkata “Isohku Mung Neng Kene”. Pesan Hajriyanto Y Thohari untuk Pimpinan Persyarikatan)
”Pertama adalah say nothing atau jangan berkata apa-apa. Kedua do nothing atau jangan berbuat apa-apa. Dan terakhir be nothing atau jangan menjadi apa-apa,” terang Hajriyanto di hadapan 60 peserta anggota PDM dan pimpinan Majelis-Lembaga PDM Kota Blitar.
Lebih lanjut Hajriyanto menegaskan, sebagai pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah hendaknya menjadikan kritik sebagai sesuatu yang positif. “Kritik itu sesuatu yang biasa saja karena hal tersebut dapat menjadikan kita semakin berhati-hati,” jelas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2009-2014 itu.
Karena itu, lanjut Hajri para pimpinan Persyarikatan harus dapat menempatkan kritik sebagai hal yang menguntungkan. Kritik itu rasanya tidak mungkin dapat dipisahkan dari para pimpinan dan aktivis penggerak Persyarikatan.
“Untuk itu, sebagai pimpinan persyarikatan, maka harus doing, saying dan being atau semakin banyak berbuat, banyak berucap dan banyak berperan otomatis harus siap menghadapi kritikan dan cacian,” tuturnya.
“Ayo, banyak berkata, banyak berbuat, dan banyak berperan”, ajaknya. (nur rozik/aan)