Sapa Siswa Berkebutuhan Khusus
Tak hanya soal Edutabmu, Mukti juga menyempatkan menengok kelas dengan peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) di dalamnya. Dia mengapresiasi upaya SDMM menjadi sekolah penyelenggara program inklusi (SPPI). Mukti menyempatkan berkomunikasi langsung dengan salah satu PDBK yang didampingi shadow teacher-nya.
Siswa berkebutuhan khusus yang duduk di Kelas II Congklak tampak antusias memperkenalkan diri. Beberapa pertanyaan dari Mukti dijawab dengan baik meski dengan pendampingan guru bayangan. Teman-teman sekelasnya pun menunjukkan sikap inklusif. Ini menunjukkan bahwa siswa SDMM dapat menerima keberagaman.
Harapan Mukti kepada SDMM agar tetap mengedepankan pendidikan inklusif sebagai layanan pendidikan untuk semua.
Ketika masuk ke Kelas VI ICP, Mukti tertarik dengan tiga pigura kelas yang berisi komitmen, konsekuensi logis, dan keyakinan kelas. Dia bertanya lebih dalam tentang apa itu ‘kelas tanpa tata tertib’.
Mukti mengpresiasi SDMM yang tak berhenti berinovasi dalam layanan pendidikan ramah anak.”Kelas tanpa tata tertib ini adalah salah satu bentuk nyata dari peran guru from teach to touch (dari mengajar ke menyentuh dengan hati),” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni