Beda Opini dan Berita
Usai memberi motivasi pentingnya menulis, pria kelahiran Keduyung Laren, Lamongan, itu menyampaikan materi panduan menulis berita dan opini secara singkat.
Dia memberi titik tekan, perbedaan mendasar antara berita dan opini. “Tidak boleh ada opini penulis dalam berita. Tapi opini boleh mengutip berita,” dia membandingkan.
Berita adalah peristiwa atau fakta yang ditulis secara lengkap mengandung unsur 5W+1H lengkap (what, who, when, where, why, dan how) akurat, aktual, dan menarik.
Sementara opini adalah pendapat pribadi yang ditulis secara ilmiah populer alias tidak akademis, argumentatif, sistematis. Opini yang baik bersifat orisinal, memberi perspektif baru, dan solutif.
Meski punya perbedaan mendasar seperti itu, opini dan berita punya kesamaan ciri sebagai sebuah tulisan. Yaitu sama-sama harus aktual, akurat, menarik, enak dibaca, dan menginspirasi.
Di sela pemberian teori itu, Fatoni mengajak peserta langsung praktik menulis. Pertama, free writing. Kedua menulis lead atau teras berita. Ketiga menulis opini. Dan terakhir sebagai menulis opini atau berita utuh (boleh memilih) di akhir acara.
Sebagai apresiasi atas antusiasme peserte malakukan praktik, Fatoni dan panitia memberi hadiah pada penulis tercepat dan terbaik.
Bagi peserta materi yang diberikan pemateri mudah dipahami karena disampaikan dengan bahasa yang sederhana. Adanya praktik juga sangat membantu memahami materi dan menggali seluruh informasi tentang ilmu jurnalistik.
Seperti disampaikan oleh Zahra Ristiara peserta dari Ekstrakurikuler Jurnalistik Muhiba.“Kegiatan MJW ini sangat membantu kami, para jurnalis sekolah, yang masih bingung saat wawancara, dan menulis hasil wawancara. Dan pemateri juga menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh kami,” ujarnya. (*)