PWMU.CO – Ekskul Jurnalistik SMAM 1 Trenggalek Meliput Adab sebelum Shalat Berjamaah. Ekstrakurikuler Jurnalistik SMA Muhammadiyah 1 Trenggalek mempraktikkan menulis berita dari kajian Ustadz Anang Wahid Cahyono Lc MHI pada kanal YouTube Narasi Dakwah TV, Selasa (9/8/22).
Candra Dwi Aprida, Pembimbing Ekstrakulier (Ekskul) Jurnalistik, mengungkapkan dalam ekstrakulikuler ini siswa sangat antusias.
“Apalagi mereka ada di pondok, jurnalistik ini membuat mereka menjadi kepo akan peristiwa-peristiwa di luar. Mereka pasti akan menemukan pengalaman baru dan itu akan mengelola kreativitas mereka,” ungkapnya.
Meskipun mereka baru mengenal jurnalistik, lanjutnya, daya tarik untuk mengenal tentang dunia jurnalis itu sangat besar.
“Mereka sudah membayangkan, akan bertemu orang-orang hebat saat mereka meliput berita. Motivasi itu muncul, saat kita sharing bersama saat pertemuan pertama (2 Agustus 2022),” lanjut Candra.
Pihak sekolah ingin siswa dapat mengeksplorasi lingkungan sekitar pondok dengan cara menjadi jurnalis. Harapannya siswa dapat ikut andil dalam mengisi web sekolah mbsmu.com sebagai wadah untuk menuangkan kreativitas mereka dalam menulis berita, kajian, dan aktivitas kebaikan selama ada di MBS Trenggalek.
Praktik Menulis Berita
Setelah pertemuan pertama, membahas tentang dasar-dasar juralistik dan motivasi menulis, pertemuan kedua, siswa diminta untuk mempraktikkan menulis narasi berita. Menyimak video di kanal YouTube Narasi Dakwah TV yang diupload pada Kamis (4/8/22). Siswa menggunkan alat speaker bluetooth untuk memperjelas informasi yang disampaikan.
Narasi Berita Karya Siswa Ekstrakuler Jurnalistik
Pengajian bulanan oleh Ustadz Anang Wahid Cahyono Lc MHI di Masjid Al-Huda Sumberingin Trenggalek, Kamis (4/8/22), membahas tentang adab sebelum shalat berjamaah.
Di awal, pengajian ini membahas tentang betapa pentinya adab sebelum shalat berjamaah. Namun, sebelum itu Ustadz Anang menjelaskan, shalat berjamaah itu penting seperti pentingnya aqiqah.
“Seorang anak yang tidak diaqiqahi, ketika nanti bayi ini meninggal, maka anak itu tidak bisa memberi syafaat kepada kedua orangtuanya,” jelasnya.
“Kata Imam Ahmad, lek urung (kalau tidak) diaqiqahi ketika anaknya meninggal di waktu SD, maka anak ini ndak bisa ngelantari (membersamai) syafaat kepada kedua orangtuanya. Maka dari itu, aqiqah itu penting seperti shalat berjamaah,” lanjutnya.
Ustadz Anang menjelaskan, adab sebelum shalat berjamaah itu penting dipelajari. Supaya tidak sembarangan, maka mengkaji bab ini penting dan harus dilandasi Ilmu.
“Lek macul mawon niku kudu nduwe ilmune (kalau mencangkul saja itu harus ada ilmunya),lek ra nduwe ilmu macul neng telapak nglecap kabeh (kalau tidak punya ilmu mencangkul, maka di telapak tangan akan mengelupas semua. Apalagi ibadah mahdhoh jangan sampai ibadah kita itu sembarangan,” tegasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Adab sebelum Shalat Berjamaah