Struktur Esai
Anita menegaskan, esai sebenarnya sama dengan artikel, opini, berita, dan feature dalam hal tergolong tulisan nonfiksi. Adapun perbedaan esai dengan karya tulis lain ada pada cara penyajian atau gaya penulisan.
“Biasanya esai lebih singkat, padat, jelas maksud dan tujuannya apa. Isinya pandangan, pikiran, gagasan penulisnya,” terang perempuan kelahiran Yogyakarta, 8 Desember 1980 itu.
Anita mengungkap, esai setidaknya mencakup tiga unsur berikut. Pertama, pendahuluan. Di sinilah penulis mengenalkan subjek atau topik yang akan dibahas.
Kemudian ada bagian substansi, berisi pengembangan ide atau gagasan yang ingin disampaikan ke pembaca. Terakhir, ada kesimpulan. Yaitu tempat penulis menguatkan topik yang telah dinyatakan pada tesis pernyataan di bagian inti. Bisa juga diisi refleksi atau rekomendasi.
Bedanya Karya Tulis Lain
Kalau karya tulis lain, artikel misalnya, berisi fakta dan data yang memperkuat analisis dan opini penulisnya. Anita kemudian menerangkan karya tulis opini yang hampir sama dengan artikel, hanya saja yang ditonjolkan adalah pendapat pribadi penulis.
Selain itu, ada karya tulis lain berupa berita atau news. Dia menegaskan, berita bersifat straight. “Bercerita sebuah kejadian, isinya 5W 1H,” ungkapnya.
Anita juga menjelaskan karya tulis feature. “Karya jurnalistik yang penulisannya menggunakan gaya bahasa sastra. Walaupun gayanya dengan cara story telling, tapi tetap disusun berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dari proses jurnalistik,” paparnya.
Baca sambungan di halaman 3: Jenis Esai Berdasarkan Tujuan