PWMU.CO – Mungkin sudah sesuai ‘takdir’ namanya. Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini benar-benar punya lahan dakwah khusus. Lebih-lebih kali ini, khususan khsusus, karena Ketua LDK PWM Jatim Muhammad Arifin terjun langsung menyampaikan materi ‘Bahaya Penyalahgunaan Narkoba’ di forum yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan.
Acara yang berlangsung di Gedung Pertemuan NU Warongdowo Pasuruan itu, dibuka oleh Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA, Rabu (22/02).
(Baca: Ketika Dua Ormas Besar Berbagi Tugas: Muhammadiyah Urus Milad dan NU Urus Haul dan Langka! Pengajian AMD LDII Dibuka dengan Sambutan Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah Jatim)
Di hadapan ustadz dan takmir masjid se-Kabupaten Pasuruan, Muhammad Arifin menyampaikan bahwa peredaran gelap narkoba begitu cepat sehingga menyentuh kepada masyarakat lapisan bawah. “Tidak memandang status sosial seseorang dan tidak memilih siapa calon korbannya,” ujarnya.
Penyuluh Terbaik Nasional Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, mengatakan bahwa narkotika kini telah memengaruhi dan merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat. Menurut Arifin, semua lapisan masyarakat, orang kaya, pejabat, elit politik, selebritis, dan lain sebagainya sampai pada pada lapisan terbawah sekalipun, yakni rakyat miskin, sudah terkena dampak dari penyalahgunaan narkotika.
“Para pelaku dan korbannya pun tidak terbatas pada usia tertentu saja. Mulai dari yang tua sampai pada yang muda bisa jadi mangsa dari peredaran gelap narkotika,” ujarnya.
(Baca juga: Saat Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor Kota Santri Duduk Bersama Bicarakan Masalah Bangsa dan Apa yang Terjadi jika Warga Muhammadiyah Jadi Imam Jamaah Nahdhiyin?)
Menurut Arifin, Indonesia yang telah dinyatakan “Darurat Narkoba” ini memerlukan campur tangan semua unsur masyarakat, termasuk ustadz dan takmir. “Ustadz atau takmir masjid memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba karena setiap hari selalu bersentuhan dengan jamaah,” ujarnya.
Khusus kepada para peserta ustadz, arifin berpesan agar mereka bisa menyisipkan materi bahaya narkobameskipun hanya 5 menit dalam setiap ceramahnya. “Dan kepada para takmir mohon di masjid sesekali diadakan pengajian yang berkaitan dengan upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba,” pesan Arifin. (MN)