Mandiling SMK Muda Bawean Meriahkan HUT RI, Liputan kontributor PWMU.CO Bawean Firlana Izaty
PWMU.CO – Mandiling SMK Muhammadiyah 4 Daun (Muda) Pulau Bawean Gresik ikut serta dalam memeriahkan pentas seni perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kamis, (18/8/22).
Dalam penampilan Mandiling di Alun-Aun Sangkapura, SMK Muda mengeluarkan sebanyak 18 personil dengan rincian, penari latar sebanyak 8 orang, vokalis 2 orang, dan musisi sebanyak 8 orang. Penampilan Mandiling SMK Muda di acara pentas seni ini menjadi penampilan penutup pada malam itu.
Penampilan Mandiling di alun-alun Sangkapura mengalun dengan memukau penonton. Hal ini terbukti pada kegiatan berbalas pantun pembawa acara dan vokalis Mandiling di akhir penampilan Mandiling. Aksi berbalas pantun dengan MC juga berhasil mengundang gelak tawa dan riuh tepuk tangan penonton. Sesuai dengan isi musik Mandiling sendiri yang merupakan seni berbalas pantun yang dinyanyikan.
Budaya Bawean
Mandiling sendiri merupakan salah satu budaya Bawean yang sampai saat ini masih dilestarikan dan banyak diminati masyarakat. Seni musik berbalas pantun yang diiringi dengan beberapa alat musik tradisional seperti gong maupun jidor. Oleh masyarakat Bawean, Mandiling ditampilkan dalam beberapa acara seperti upacara pengantin, penyambutan tamu, serta pesta rakyat.
Di Bawean sendiri terdapat dua sanggar besar yang melestarikan budaya ini, yaitu Sanggar Rayuan Sukma dan Puja Sera. Namun, saat ini musik Mandiling hanya banyak diminati orangtua. Kemajuan zaman dengan berbagai jenis musik, menjadikan anak-anak muda di Bawean enggan melirik musik Mandiling.
Keresahan akan hilangnya budaya asli Bawean di kalangan anak muda menjadikan SMK Muda tertarik untuk ikut serta dalam melestarikan budaya asli Bawean. Upaya yang SMK Muda lakukan yaitu dengan menciptakan grup musik Mandiling SMK Muda.
Musik Tradisional Mandiling
Mandiling SMK MUDA sampai saat ini masih menjadi salah satu grup musik tradisional Mandiling di lingkungan sekolah yang dimainkan pelajar. Mandiling SMK Muda telah banyak ikut memeriahkan acara kesenian baik yang diselenggarakan di Bawean maupun di Gresik.
Pada tahun 2019 lalu, Mandiling SMK Muda dinobatkan sebagai juara II dalam acara Festival Music Percusion Faqih Usman UMG 2019. Hal ini membuktikan musik Mandiling menjadi salah satu musik tradisional yang tidak hanya diminati masyarakat Bawean sendiri tetapi juga oleh masyarakat di luar Bawean.
Di samping tampil dalam acara pentas seni dan mengikuti perlombaan musik, Mandiling SMK Muda juga sesekali mendapat undangan untuk tampil dalam acara penyambutan tamu besar yang singgah di Pulau Bawean. Eksistensi Mandiling SMK Muda telah banyak dikenal masyarakat Bawean.
Ketika Mandiling SMK Muda tampil dalam suatu acara, tidak hanya penonton di kalangan orangtua saja yang menonton. Banyak anak muda yang ikut menikmati penampilan musik Mandiling, seperti penampilan di Alun-alun Sangkapura.
Menjaga Kelestarian
Pembina Mandiling SMK Muda Hasin Kholuqi sebagai mengatakan Mandiling SMK Muda ini diharapkan mampu menjaga kelestarian budaya musik tradisional yang ada di Bawean.
“Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian musik tradisional Mandiling di kalangan anak muda Bawean yaitu dengan membentuk grup musik Mandiling dengan mengambil personil dari kalangan anak muda sendiri,” ujarnya.
Dia memaparkan hal ini merupakan salah satu harapan dibentuknya grup sanggar Mandiling di SMK Muda. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.