PWMU.CO – Dermaga tak terlalu luas di kompleks Islamic Center Ambon itu mendadak ramai. Selain kerumunan masyarakat umum, terlihat juga beberapa polisi dan anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Meski dengan santai, mereka sedang menjaga sebuah jembatan beton yang menjadi tambatan sebuah kapal unik.
Di dermaga itulah tertambat kapal yang dimodif sebagai sebuah Klinik Apung. Dinamai dengan tokoh Muhammadiyah setempat yang konsen pada problematika masyarakat setempat, DR (Hc) Said Tuhuleley.
Kapal yang dibangun Lazismu dari dana zakat, infak, sedekah dan dana sosial sejumlah perusahaan itu memang akan digunakan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat yang berdomisili di berbagai kepulauan sekitar Ambon.
(Baca juga: Said Tuhuleley, Pemimpin Tahlilan Sosial yang Diabadikan sebagai Nama Klinik Apung)
Dengan bergilir antri, beberapa orang bisa beruntung naik ke kapal itu untuk berfoto meski dalam waktu yang tidak lama. Sementara beberapa orang juga asyik ber-selfie-ria dengan latar belakang perahu berwarna orange-putih itu.
Kapal berbahan fibreglass itu memang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Islamic Center. Di dermaga inilah, Klinik Apung Said Tuhuleley akan diresmikan Presiden Joko Widodo, Jumat 24 Februari 2017.
“Peresmian oleh Kepala Negara akan dilakukan bertepatan dengan pembukaan Tanwir Muhammadiyah 2017 di Ambon,” jelas Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief PhD.
Sambutan terhadap Klinik Apung Said Tuhuleley tidak hanya datang dari masyarakat biasa. Banyak juga pejabat setempat yang menyempatkan diri singgah untuk melihat dari dekat. Dan, tentu saja ikut mengabadikannya dalam foto.
(Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Said Tuhuleley, Sosok yang Diabadikan sebagai Nama Klinik Apung Lazismu)
Sejak diberangkatkan dari Jakarta, Klinik Apung Said Tuhuleley memang menjadi pusat perhatian masyarakat luas. Dan, semoga saja terus lancar dalam membawa tugas kemanusiaan untuk masyarakat Ambon dan berbagai kepulauan yang berada di sekitarnya. Yang hingga kini, setidaknya ada 39 titik kesehatan yang harus sering-sering dikunjungi. (abqaraya)