Apresiasi Warga
Noordjannah juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh warga Aisyiyah selama ini.
“Saya sering merasa dengan gerakan ibu-ibu di tingkat bawah, bahwa kami ini yang di pusat belum ada apa-apanya dengan ibu-ibu di tempat-tempat yang jauh dengan penuh kegembiraan dan semangat untuk menghidupkan kemanusiaan. Dan dari al-Hasyr ayat 18, Aisyiyah telah dan akan terus melanjutkan perjuangan, yang perjuangan itu sebuah jihad yang suci, perjuangan kemanusiaan, yang nilai-nilainya didasarkan nilai-nilai agama,” tegasnya.
Nooedjannah meyakinkan agar warga ‘Aisyiyah menghadapi tantangan kehidupan yang kompleks dengan semangat perjuangan.
“Kehidupan kita saat ini adalah kehidupan yang dipenuhi oleh tantangan yang kompleks dan tidak sederhana, tapi kita yakin, kalau setiap manusia, warga Aisyiyah, pimpinan Aisyiyah berjuang, maka tidak ada kata tidak mungkin,” tegasnya.
Ia lantas membacakan sebuah ptotongan ayat 11 surat ar-Ra’d yang menguatkan pernyataannya tersebut:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan mereka sendiri.”
Melek Ise Nasional
Noordjannah juga mengajak agar warga Aisyiyah melek kehidupan nasional sehingga apa yang menjadi persoalan nasional bahkan muncul di daerah dan di komunitas.
“Sebentar lagi pemilu, dua tahun lagi, maka bagaimana Aisyiyah berperan, agar pemilu itu substantif,” terangnya.
Nordjannah melanjutkan bahwa sebagai orang beriman warga Aisyiyah harus melihat hari esok, “Yaitu akhirat, maka kita warga Aisyiyah harus menghidupkan Aisyiyah ini sebagai jalan jihad kita. Tugas kita adalah merawat ikhtiar jihad dari perempuan Aisyiyah,” terangnya.
Ia pun melanjutkan dengan membacakan ayat, وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا “Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami, maka akan kami tunjukkan jalan-jalan kami.”
Tidak lupa, Noordjannah mengingatkan pentingnya berkolaborasi dengan komponen di luar ‘Aisyiyah.
“Kita bersyukur bahwa tradisi ibu-ibu Aisyiyah yang berkolaborasi dengan seluruh komponen, yang itu sudah dicontohkan, bahwa kongres perempuan pertama penggerak utama nya adalah Aisyiyah,” tegasnya.
Ia pun mengajak warga ‘Aisyiyah bersama-sama saling menguatkan demi kehidupan yang lebih baik, terutama untuk kaum perempuan.
“Jadi, mari kita kuatkan, kita ikhtiar kan bersama-sama, Aisyiyah yang lekat dengan kehidupan perempuan, agar kehidupan ini menjadi maju, sejahtera, santun, berakhlak, berkeadaban publik, tidak suka menerabas, yang itu sejiwa dengan kehidupan perempuan,” tandasnya.
Sebelum mengakhiri ceramahnya, ia mempersilakan warga Aisyiyah untuk mengikuti Muktamar.
“Ikut muktamar tapi dengan seksama dan teratur,” ujarnya.
Selamat Milad Ke-105 Aisyiyah dan selamat menyongsong Muktamar Ke-48 Aisyiyah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni