Banyak Meresmikan AUM
Kedua, sambungnya, beberapa bulan terakhir Haedar ke berbagai daerah, karena mungkin setelah Covid-19 ini ada banyak yang tertunda. Yang paling mayoritas itu meresmikan-meresmikan, termasuk bersama Ustadz Saad Ibrahim di Jatim dan teman-teman PWM Jatim.
“Mulai gedung Universitas Muhammadiyah Gresik, Lamongan, Madiun, Blitar, Kediri dan seterusnya. Kalau didaftar tambah panjang. Dan tanggal 31 besok ke Sepanjang (Sidoarjo) dan seterusnya,” ucapnya.
Di tempat lain juga sama. Meresmikan gedung amal usaha Muhammadiyah (AUM) yang luar biasa. Sampai antara yang sudah diresmikan dan yang belum saya lupa.lni pertanda kemajuan dari apa yang kita sebut manifestasi dari Islam berkemajuan.
“Karena di balik gedung-gedung yang kita resmikan, itu ada ruh, spirit dan perspektif dari Islam yang membawa kemajuan.
Bahwa di antara gedung-gedung yang berkemajuan tadi, diantara pimpinan-pimpinan yang berkemajuan tadi, masih ada sebagian yang puasa. Tentu setelah puasa biasanya Syawal, Syawal itu kan bulan berburu amal untuk terus nanti bareng-bareng kita berbuat yang terbaik secara bersama-sama,” paparnya.
Yang ketiga, ujarnya, dua hari yang lalu, PP Muhammadiyah bersama 16 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) ke Malaysia dan langsung diterima oleh Raja Perlis. Pertama kita menghadiri ISKA Internasional Summit, untuk program awal dari University Muhammadiyah Malaysia (UMAM), dalam bentuk program-program riset bagi mahasiswa yang sudah terdaftar sekitar 120 mahasiswa untuk tingkat doktoral.
“Malam harinya kami diundang khusus jamuan makan oleh raja dan permaisuri. Yang luar biasa dari raja itu, pertama beliau begitu rupa mendukung UMAM. Bahkan setelah saya tiba di Yogyakarta, saya mendapat WA langsung dari raja kalau beliau kemudian berkunjung ke kampus yang sekarang sedang finishing untuk penyelesaian pembangunan. Dan beliau ternyata di tempat kampus UMAM itu membawa aparat-aparatnya untuk menyelesaikan soal-soal perijinan. Itu luar biasa,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 3: Tantangan setelah UMAM