Kebaikan Sebenarnya
Dalam kesempatan itu, Nur juga menunjukkan video motivasi lainnya. Kali ini seorang perempuan muda yang mengizinkan pria tua menempati kursinya di kereta. Saat itu, penumpang lain bersikap tak peduli. Meski perjalanan berlangsung lima jam, dia tetap berbesar hati menyilakan pria itu duduk di kursinya.
Setelah kondektur datang mengecek karcis, barulah wanita itu tahu sang kakek sebenarnya memesan karcis tanpa tempat duduk. Sedangkan wanita muda itu yang memang memesan karcis dengan tempat duduk, meminta kondektur membiarkan sang kakek tertidur pulas di kursinya.
Karena kebaikan hatinya, kondektur mempersilakannya pindah tempat duduk di kursi gerbong depan yang masih kosong. Wanita itu setuju kemudian mengambil tongkatnya di bagasi atas. Dia berjalan melewati para penumpang lain hingga mereka terkejut ternyata wanita yang berdiri berjam-jam itu mengalami disabilitas.
Nur pun menyampaikan hikmahnya, “Kebaikan sebenarnya ketika kita mengorbankan sesuatu yang kita butuhkan untuk orang lain.”
Selain itu, Nur menyampaikan empat penyakit kerja yang biasa muncul. Pertama, kudis atau kurang disiplin. Kedua, kurap atau kurang rapi. Ketiga, kutil atau kurang teliti. Keempat, kuman atau kurang iman.
“Jika empat penyakit kerja itu muncul, maka tandanya komitmen lemah. Malas dan suka menunda adalah sumber
kegagalan!” imbuhnya. (*)