PWMU.CO– Safari dakwah ke NTT (Nusa Tenggara Timur) dilakukan oleh PWM dan Lazismu Jawa Timur mulai Senin (29/8/2022).
Rombongan terdiri Wakil Ketua PWM Jawa Timur Prof Dr Thohir Luth, Ketua Lazismu Jawa Timur Drh Zainul Muslimin, dan Sekretaris Lazismu Jatim Adityo Yudono.
Tiga utusan PWM Jawa Timur ini mendarat di Bandara El Tari Kupang pagi tadi sekitar pukul 8 setelah menempuh perjalanan dari Surabaya naik pesawat selama dua jam.
Kedatangan mereka disambut oleh pengurus Ikatan Persaudaraan Keluarga Besar Lohayong Pulau Solor yang ada di Kupang. Lohayong adalah nama desa di Pulau Solor Kabupaten Flores Timur.
Desa ini pernah menjadi kesultanan bertetangga dengan Kerajaan Lamakera. Warga muslimnya masih bertahan hingga kini meskipun dulu pernah dikuasai Portugis. Ada dua masjid besar di desa ini yang menjadi tempat safari dakwah PWM dan Lazismu Jatim.
Tamu dari Jawa Timur diajak sarapan di Restoran Bandara El Tari Kupang. Menu pagi itu ikan bakar gergajing dipadu dengan sambal. Ikan ini mirip dengan ikan putihan kalau di Surabaya. Serupa dengan kakap.
Ada abon ikan yang terbuat dari daging dan perut ikan dicincang halus. Disebut mudu. Lalu teri goreng.
Ada lagi sajian yang sangat familiar di Jawa yaitu lepet. Orang Kupang menyebutnya kalesong. Bahan dan bentuknya sama. Terbuat dari ketan, kacang beras, dan parutan kelapa dibungkus janur lalu direbus.
Orang sini kalau sarapan ternyata tidak pakai nasi. Cukup kalesong itu. Dimakan dengan ikan bakar, atau abon mudu, atau teri. Dicocolkan dengan sambal. Aduh, nikmat juga.
Ketua Lazismu Jawa Timur Drh Zainul Muslimin mengatakan, safari dakwah ini menjalin silaturahim dengan warga Muhammadiyah NTT. Nanti sore ada pertemuan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT.
”Besok Selasa kita berangkat ke Lohayong. Perjalanan cukup panjang. Dari Kupang ke naik pesawat ke Larantuka. Dari Larantuka ke Pulau Solor naik kapal motor,” katanya. ”Lohayong di Pulau Solor itu tempat kelahiran Prof Thohir Luth.”
Penulis Adityo Yudono Editor Sugeng Purwanto