Banyak Berfungsi, Dai Komunitas Semakin Bernilai; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni
PWMU.CO – Tiga gambar rumah A, B, dan C yang bagus terpampang di layar. Rumah A bagus tapi untuk tempat tinggal binatang alias kandang. Rumah B kurang bagus tapi untuk tempat tinggal ayah, ibu, dan anak alias untuk rumah tangga. Rumah C juga bagus tapi fungsinya untuk menyimpan barang alias gudang.
Demikian deskripsi Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Drs Nur Cholis Huda MSi. Nur–sapaannya–menjelaskan, “Sesuatu yang sama tapi fungsinya beda, nilainya jadi beda. Nilai sesuatu tergantung fungsinya. Jika berfungsi, maka bernilai.”
Dia lantas mengaitkannya dengan keberfungsian dai khusus. “Kalau dai khusus aktif, nilainya ada. Kalau teori tidak berfungsi di lapangan, tidak bernilai!” tegasnya di hadapan peserta Bimbingan Teknis Dai Komunitas Regional V di Hotel Horison Gresik, Ahad (28/8/22) siang.
Nur menyadari, setiap orang bisa memiliki lebih dari satu fungsi. “Sebagai orangtua, anak, suami atau istri, karyawan, anggota masyarakat, dan lainnya. Semakin banyak berfungsi semakin bernilai,” terang pria kelahiran Gresik, 3 Maret 1953 itu.
Baca sambungan di halaman 2: Muhasabah