Tradisi Al-Maun
Dalam penutupan siang itu, perwakilan dari LDK Kabupaten Pamekasan Dr Ghazali terpilih menyampaikan kesannya. Dari kegiatan itu, dia menyoroti Muhammadiyah itu kaya, mengalahkan sepuluh pengusaha kaya yang telah Drs Nur Cholis Huda MSi paparkan. Menurutnya, mengadakan bimtek di Hotel Horison itu salah satu yang menunjukkan kalau Muhammadiyah itu kaya.
“Mudah-mudahan menjadi tradisi Muhammadiyah tanpa mengurangi kedekatan dengan masjid,” harapnya. Karena meski peserta pelatihan itu menginap di hotel, lanjutnya, tapi mereka tetap shalat Tahajjud berlanjut ikut kajian di Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik.
Kemudian ia mengapresiasi dan mengucap terima kasih. “LDK PWM Jatim, khususnya Gresik, memberikan contoh yang baik teologi al-Maun. Yang lain nanti jangan mau kalah,” imbuhnya.
“Kami tidak berharap menerima transpor, bahkan tradisi al-Maun itu kalau perlu menyumbang,” lanjutnya.
Dari pengamatannya, peserta bimtek itu tidak hanya kaum milenial. “Tapi juga kaum kolonial,” candanya.
Untuk itu, dia berpesan, setelah ini bisa diadakan pelatihan khusus digitalisasi—dakwah di dunia maya—dengan menggandeng peserta yang lebih muda. “Karena kita tidak bekerja sendiri, tapi dengan tim, sehingga isu digitalisasi dan inovasi itu ada di Muhammadiyah,” tambahnya.
Baca sambungan di halaman 3: Penghargaan Penulis Berita Terbanyak