Amalan Surga
Kemudian Ustadz Sam bercerita tentang si Fulan pada zaman Rasulullah. Si Fulan yang sangat miskin berusaha mengais rezeki pergi ke pasar untuk mencari sepotong roti untuk diberikan kepada anak dan istrinya.
Akan tetapi ketika ia sudah mendapatkan roti tersebut, di tengah jalan ia bertemu dengan seorang wanita yang mempunyai anak yatim yang sedang kelaparan. Si Fulan bingung, tapi kemudian ia ikhlas memberikan roti tersebut kepada perempuan yang memiliki anak yatim tersebut.
Lalu si Fulan duduk di bawah sebatang pohon dan merenung. Kemudian dia dipertemukan dengan seorang sahabat yang mengajaknya untuk membuka usaha. Tak dinyana dari sini akhirnya si Fulan sukses membuka usaha dan menjadi seorang pengusaha yang dermawan.
Singkat cerita si Fulan ketika sudah sukses menyambangi pohon tempat dia dulu merenung saat lapar dan tak punya apa-apa tersebut. Kemudian dia tertidur dan bermimpi sudah meninggal.
Ternyata dalam mimpinya si Fulan ketika ditimbang amal baik dan buruknya masih ringan sekali amal kebaikannya (padahal dia sudah merasa banyak beramal baik). Akan tetapi ternyata ada satu amal kebaikannya yang sangat berat, ternyata amal tersebut adalah amalan ketika dia membagi sepotong roti pada seorang wanita miskin dengan anak yatim dulu.
Dari hikmah cerita si Fulan ini, Ustadz Sam kemudian menyimpulkan kita tidak tahu kelak amalan baik apa yang akan bisa mengantarkan kita ke surga. Ustadz Sam lalu menyemangati para guru SD Almadany.
“Bisa jadi dari salah satu amalan kita terhadap murid-murid kita yang akan mengantarkan kita ke surga. Maka selalu bersemangatlah untuk beramal baik di manapun dan kapanpun,” begitu pesan Ustadz Samsuddin menutup pengajian Sabtu pagi itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.