Gerakan Subuh Berjamaah GKB Mengkaji Tazkiyatun Nafs; Liputan Fatma Hajar Islamiyah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Mugeb Islamic Center (MIC) Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gresik Kota Baru (PCM GKB) melaksanakan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB), Sabtu (27/08/22).
Bertempat di Masjid Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas), Gresik, Jawa Timur, GSSB diikuti oleh guru dan karyawan di lingkungan Majelis Dikdasmen PCM GKB. Tidak kurang dari 450 orang mengikuti acara ini.
Koordinator GSSB Muhammad Hariyadi MPd, menjelaskan kegiatan kali ini adalah kali pertama didadakan pascapandemi Covid-19. “Agenda serupa pernah dilaksanakan sebelumnya, tetapi saat pandemi belum memungkinkan untuk dilaksanakan.
“Karena sekarang insyallah sudah lebih baik maka bismillah kami dari MIC sepakat untuk kembali melaksanakannya,” ujarnya.
Nikmatnya Syukur, Ini Kuncinya
Usai shalat Subuh berjamaah, acara dilanjutkan dengan kajian oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani MSDM.
Di awal materi, ia mengatakan, semakin dewasa seseorang maka harus semakin bijaksana. Termasuk dalam menyikapi kehidupan dengan senantiasa bersyukur.
Sholihin Fanani memaparkan ada beberapa cara bersyukur. Di antaranya, pertama syukur bilqauli yakni syukur yang diwujudkan dengan mengucap alhamdulillah setiap kali menerima nikmat dari Allah.
Kedua, berusaha untuk terus menjadi lebih baik. “Itu juga merupakan bagian dari syukur. Yakni syukur bil fi’li, bersyukur dengan cara memperbaiki diri agar lebih baik dari diri sendiri sebelumnya.
Ketiga, syukur bil maal. Bersyukur yang diimplementasikan melalui tindakan nyata dengan menjadi dermawan, tidak rakus akan harta, dan hal ini sangat penting.
“Jika kita merasa cukup dengan apa yang Allah berikan, maka Allah akan lebihkan. Tetapi jika kita merasa kurang, maka Allah akan membuat kita semakin kekurangan,” tegas Sholihin Fanani.
Cara mensyukuri nikmat yang keempat, yakni syukur birruhi, menjadi pribadi yang semakin istikamah, kanaah, dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.
“Mampu senantiasa mengucap kalimat thayyibah, berusaha menjadi lebih baik serta dapat mengimplementasikan kebermanfaatannya bagi umat, kemudian istiqamah terhadap itu semua,” terang dia.
Baca sambungan di halaman 2: Islam Mengubah Peradaban