LDK Bangkalan
Selama dua tahun pandemi, para Pemuda Muhammadiyah di Bangkalan tidak mengadakan pertemuan. “Mereka dengan kemampuan masing-masing berdakwah di tempat mereka,” ujar Abdillah Safa, perwakilan LDK Bangkalan.
Setelah pandemi berakhir dan bertemu lagi, barulah tahu masing-masing mereka sudah punya tempat dakwah komunitas. “Ada yang di komunitas tunanetra, Ustadz Nanang namanya,” terangnya.
Selain itu, dia mengungkap, “Ada yang di komunitas remaja dan pemuda, yang mengantarkan anak-anak sampai berilmu, sampai bisa mengirim dua putra terbaik kita ke Mesir.”
Ada juga komunitas motor, pensiunan, dan lintas organisasi. Bahkan, mereka juga merambah di komunitas elit. “Mengumpulkan teman-teman muda, CEO, kontraktor, developer, anak-anak muda yang punya perusahaan start up, pokoknya yang kaya-kaya itu semua kami kumpulkan. Kajian ringan saja, tentang riba, kredit, itu yang sedang berjalan,” ungkapnya.
Untuk dakwah virtualnya, kata dia, perkembangannya bisa melihat YouTube Babussalam Socah. Bahkan, sambungnya, mereka sampai mengirim utusan untuk ikut pelatihan SEO webnya.
LDK Sampang
Perwakilan LDK Sampang Hamdan Zulfa mengakui belum banyak yang pihaknya lakukan. “Bisa dibilang, baru melek,” ujarnya.
Dia bersyukur ikut Bimtek yang digelar LDK PWM Jatim itu. “Banyak yang kami dapatkan dari awal sampai sekarang berupa motivasi dan ide,” lanjutnya.
Sejauh ini, pihaknya merambah klub futsal, berdakwah di sana sekali sepekan. “Terdiri dari kalangan muda maupun tua. Kalangan menengah ke atas. Sambil lalu kita adakan kajian. Insyaallah akan kami lanjutkan,” terangnya.
Sedangkan untuk kajian virtualnya, juga ada kajian rutin setiap pekan maupun bulan. (*)