PWMU.CO– Manhaj Tarjih diulas oleh guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr KH Syamsul Anwar MA dalam Upgrading Majelis Tarjih dan Tadjid PDM Lamongan, Ahad (28/8/2022).
Acara bertempat di Aula Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla). Upgrading diikuti Ketua dan Sekretaris Majelis/Lembaga PDM Lamongan, Ketua dan Sekretaris Ortom, pimpinan AUM Daerah Lamongan, dan PCM se Lamongan.
Prof Dr KH Syamsul Anwar menjelaskan tiga hal mendasar untuk memahami Manhaj Tarjih yaitu pertama, objek pemahaman ketarjihan adalah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Kedua, AIK adalah keseluruhan ajaran Islam yang mencakup akidah, akhlak, ibadah, dan muamalah duniawiah yang bersumber pada al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad saw sebagaimana dipahami dan diimplementasikan oleh Muhammadiyah dalam gerakannya.
Ketiga, sistem pemahamannya adalah Manhaj Tarjih
Menurut dia, apapun yang dikerjakan Muhammadiyah dalam gerak dan amal usahanya senantiasa berpijak pada pasal 4 ayat 1-2 dalam AD Muhammadiyah. Karena sebagai pasal identitas dan asas persyarikatan.
Kemudian dia menjelaskan ayat yang menjadi ciri identitas itu. ”(1) Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Dakwah Amar Maruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah. (2) Muhammadiyah berasas Islam,” jelas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini.
Pesan Ketua PDM
Sementara Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs Shodiqin MPd salam sambutannya menyampaikan lima hal yang urgen dalam acara Upgrading Manhaj Tarjih Muhammadiyah yang digelar oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Lamongan ini. Yaitu pertama, pimpinan Muhammadiyah dan AUM harus mendalami Manhaj Tarjih Muhammadiyah dengan benar.
Kedua, subtansi ruh perjuangan Muhammadiyah ada di Manhaj Tarjih.
Ketiga, menyiapkan generasi yang tangguh untuk meneruskan perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah.
”Nabi dan rasul dalam doanya selalu meminta diberikan keturunan yang saleh dan salehah supaya bisa meneruskan perjuangan dakwah,” katanya.
Keempat, mentradisikan anak sebagai kaum terpelajar melalui pendidikan di pesantren.
Kelima, memberikan rekomendasi kader dari Lamongan untuk turut serta berkontribusi dalam perhelatan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah.
Penulis Ali Efendi Editor Sugeng Purwanto