Semarak Musywil di Beberapa Titik
Syarifudin menambahkan, selain dua seminar tersebut akan diadakan lomba pawai mobil yang diikuti oleh Pimpinan Cabang Muhamadiyah, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, dan amal usaha Muhammadiyah se-Kabupaten Ponorogo.
“Juga akan diadakan Lomba Cabang dan Ranting Unggul se-Jawa Timur,” tuturnya.
Acara semarak Musywil ke-16 akan diadakan di dua tempat: di dalam arena musywil dan di luar arena musywil.
Untuk acara yang di dalam arena musywil akan diadakan: bazar, pameran, dan pertunjukan seni yang meliputi: reog, musik tunanetra, Tapak Suci, seni tari, dan biola.
Sementara untuk di luar arena musywil akan diadakan delapan acara yang meliputi: Reog 16 Dadak Merak, reyg di beberapa titik se-Ponorogo, angklung Universitas Muhammadiyah Ponoroogo, Gamelan SMA Muhipo, panggung seni, drumband, pagelaran wayang kulit tiga jam bersama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PDM Ponorogo, dan Tapak Tilas Rute Jenderal Besar Soedirman di Kkabupaten Ponorogo.
Rekor MURI
Syafrudin menegaskan, yang tidak kalah penting lagi adalah mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dengan menyanyikan lagu Sang Surya yang diikuti olehn16.000 orang.
Untuk teknis pelaksanaanya: ketika pembukaan musywil, peserta dan penggembira yang hadir di Umpo yang berjumlah 3.500 menyanyikan secara luring (tatap muka). Sedangkan sisanya adalah peserta yang mengikuti dari PDM, organisasi otonomm, dan AUM se-Jawa Timur. Dan setiap PDM se-Jawa Timur, mengikuti musywil) secara daring.
“Masing-masing PDM mengikuti Musywil secara daring di lima belas titik. Dan setiap titik minimal ada 30 orang yang dilibatkan dari seluruh AUM,” ujaranya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni