PWMU.CO – Instruksi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak soal wajib adanya KOKAM bagi Pemuda Muhammadiyah di setiap level organisasi otonom Muhammadiyah ini, ternyata ampuh.
Mendapat instruksi itu, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Tulungagung akhirnya bangkit, setelah sejak tahun 2005, atau selama dua periode, tidur panjang alias vakum. Kebangkitan diawali dengan ‘Diklatsar KOKAM dan SAR PDPM Tulungagung 2017’, yang digelar di Gunung Pegat, Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Tulungagung, Jumat-Ahad (24-26/2).
(Baca: Kesiap-siagaan KOKAM Kabupaten Blitar Mengantisipasi Dinamika Indonesia)
Upacara pembukaan dihadiri Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Tulungagung. Hadir pula anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Tulungagung, baik dari unsur pemerintahan, kepolisian, dan militer.
Kepala Bankesbangpol Tulungagung, menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE karena berbenturan dengan acara dinas yang lain. Dalam sambutan tertulisnya, Syahri berharap KOKAM bisa berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tercipta Tulungagung yang ayem tentrem mulyo tinoto.
“Sebagai komponen pemuda, KOKAM Tulungagung perlu berperan aktif untuk membantu program-program pemerintah agar terasa kemanfaatan pemuda bagi masyarakat,” pesannya.
(Baca juga: Diklat KOKAM untuk Tumbuhkan Kesadaran Bela Negara di Tengah Indikasi Ancaman Asing pada Indonesia)
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Ketua PDM Tulungagung dr Anang Massa Arif MKes. Dia juga menyampaikan tentang sejarah KOKAM yang lahir pada 1 Oktober 1965, sebagai upaya menghalau gerakan komunisme. “Saat ini dengan demokratisasi segala hal, membuat gerakan komunisme bangkit dalam berbagai bentuk. Ini laporan valid dari intelejen,” ujarnya.
Dalam diklat yang ber-tagline “NKRI Harga Mati’ itu akan diberikan materi kebencanaan, kebangsaan, dan ke-Muhammadiyahaan. (Muslih Marju)