Kesigapan Smamio bila Terjadi Kebakaran; Liputan Novania Wulandari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Ratusan siswa Smamio tumpah ruah meninggalkan kelas. Mereka berbondong menuju halaman belakang sekolah.
Kejadian ini berlangsung pada saat dari halaman belakang SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik memancarkan tiga sumber api yang cukup besar.
Rupanya, itu adalah media untuk simulasi penanganan kejadian kebakaran di sekolah yang berlokasi di Jalan Mutiara No 95 PPS Suci Gresik, Jumat (26/8/2022).
Kegiatan bertajuk Guest Teacher ini menghadirkan Muhammadiyah Disaster and Management Centre (MDMC) Kabupaten Gresik untuk memberikan materi penanggulangan kebakaran sekaligus simulasi kejadian penanganan kebakaran.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Smamio Fitri Andriyani MPd menuturkan, penanganan ini merupakan bentuk latihan bagi siswa, guru, dan karyawan untuk selalu waspada dan sigap ketika menghadapi kejadian kebakaran di sekolah.
Untuk materi pelatihannya diberikan secara teori dan praktik. “Terorinya siswa diberi pengetahuan tentang pencegahan hingga mengatasi kebakaran. Setelah materi usai, dilanjutkan dengan simulasi oleh seluruh siswa. Mereka diberikan edukasi dan praktik langsung cara memadamkan api,” terangnya.
Pentingnya Simulasi
Sayid Sidik SKep Ns—salah satu anggota MDMC Kabupaten Gresik— menjelaskan materi di depan ratusan siswa Smamio dimulai dari penyebab, bahaya, dan dampak kebakaran.
“Juga cara pemadaman kebakaran termasuk bagaimana cara penggunaan alat pemadaman api, seperti memadamkan api dengan karung goni,” terangnya.
Setelah mengikuti pelatihan ini, sambungnya, siswa bisa mengerti dalam pemadam kebakaran ini tidak hanya dipahami secara ilmu tapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Usai menjelaskan materi, ia meminta siswa untuk menjadi relawan yang bertugas untuk memadamkan api dari tiga sumber besar itu dalam sebuah simulasi.
Zulfi Adam, siswa kelas XI IIS 1 mengaku senang bisa praktik secara langsung dalam memadamkan api.
“Senang sekali bisa memegang dan memakai APAR, saya yakin pasti hal ini akan mengedukasi kita semua, karena di manapun tempatnya akan berpotensi terjadi kebakaran termasuk di lingkungan sekolah,” katanya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni