Tak Bisa Melihat, Pembaca PWMU.CO Ini Tertarik Banget Menulis; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – “Saya sebagai pembaca difabel tunanetra, sekaligus warga Muhammadiyah, bersyukur ada media online milik Muhammadiyah yang mencerahkan bagi warga Muhammadiyah khususnya dan umat Islam umumnya. Salut PWMUCO!”
Begitulah komentar Prima Agus Setyawan, salah satu peserta Rembug Gayeng Media Ke-9 yang digelar Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) secara daring, Selasa (30/8/22) malam.
Prima–sapaannya–menyampaikan itu di kolom komentar Zoom. Tepat saat sang Pemimpin Redaksi (Pemred) PWMU.CO Mohammad Nurfatoni buka-bukaan dapur medianya yang sudah berusia hampir tujuh tahun.
Pria yang mengajar di TPA setiap Senin-Jumat sore itu sudah membaca berita PWMU.CO pakai kedua gawainya yang sudah terprogram ramah difabel. Ada pembaca layar nonvisual desktop access (NVDA) di komputer jinjingnya dan pembaca layar TalkBack di gawai Androidnya.
Sejak ada publikasi informasi Rembug Gayeng Media, dia menjadi bagian dari pembaca baru PWMU.CO. “Sebelumnya, saya belum tahu persis. Setelah tim Komunikasi Informasi dan Teknologi PWPM DIY kirim event ini, saya searching dan telusuri beritanya,” ungkapnya.
Salah satu tulisan yang dia baca berjudul Salafi, Jadilah Tamu yang Baik di Amal Usaha Muhammadiyah. “Menarik jadi bahasan! Berita PWMU.CO menyenangkan serta berbobot,” ucap lulusan studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.
Berita Beberapa Halaman
Pada kolom komentar Zoom itu, Prima juga menyampaikan masukan tentang tampilan berita PWMU.CO di web mobile. “Saya dan teman-teman pengguna pembaca layar baik Android dan iOS terkendala dalam navigasi berita yang beberapa halaman,” tulisnya.
Usai Fatoni–sapaan akrab pemred–menjelaskan itu menjadi kelebihan untuk mendapat views (pembaca) yang lebih banyak, Prisma pun punya cara pandang baru. “Malah justru saya penasaran sama halaman berikutnya bila beritanya panjang,” ungkapnya.
Setelah ini, Prima mencoba membiasakan diri alias beradaptasi membaca berita panjang di PWMU.CO, bisa mencapai tiga sampai empat halaman. “Bila dikaitkan dengan manfaatnya dalam search engine optimization serta views dan readers yang tercerahkan, sangat bagus!” tambahnya.
Menurut Prima, salah satu kelebihan PWMU.CO, ada keterangan berupa subjudul atau awalan di tautan halaman selanjutnya. “Ini yang membuat penasaran readers PWMU.CO saat membaca tiap headline,” lanjutnya.
Dengan sabar, Prima pun tetap mampu mengakses berita panjang yang terbagi jadi beberapa halaman itu. “Saya telusuri perlahan link halaman selanjutnya, lalu klik dua kali,” terang Prima.
Menulis walau Tak Melihat
Prima juga antusias menanyakan persyaratan menulis di PWMU.CO. “Saya tertarik banget nulis di PWMU.CO dalam rangka mengabdi walau kondisi saya tidak bisa melihat,” ujar redaktur Brosur Lebaran AMM Kotagede–wadah gabungan kegiatan ortom terutama Ramadan sampai Idul Adha–sejak tahun 2021 itu.
Maka, selain Fatoni menerangkan langkah mudah mengirim tulisan ke PWMU.CO, di kolom komentar Zoom juga dibagikan 14 Langkah menulis di portal berita dalam naungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu. Bismillah, saya usahakan menulis di PWMU.CO,” jawabnya.
Saat Fatoni bertanya tulisan apa yang ingin Prima kirim, dia berencana menulis artikel lepas. Kepada PWMU.CO, Fatoni kaget sekaligus bangga, PWMU.CO juga dibaca penyandang difabel, termasuk Prima yang tidak bisa melihat. “Saya kaget sampai gak fokus menjawab pertanyaannya,” ujarnya. (*)