PWMU.CO – Kepala KB dan TK Aisyiyah didorong memiliki jiwa kewirausahaan dalam mengelolah sekolah. Sekretaris Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur Nelly Asnifati mengatakan, mengelola KB atau TK tak ubahnya seperti mengelola sebuah usaha bisnis.
Nelly menyampaikan hal itu dalam ‘Workshop Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Kepala TK dan KB Aisyiyah Kabupaten Gresik’, di di Auditorium Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Gresik, Sabtu (25/2) pagi.
(Baca: Memperkuat Kepemimpinan Profetik dalam Perguruan Muhammadiyah)
“Itu adalah mental yang harus dimiliki kepala sekolah dalam mengelola amal usaha pendidikan sebagaimana mengelola usaha bisnis,” jelasnya. Mengapa dalam mengelola TK, tanya Nelly, harus bermental wirausaha?
Menurut perempuan asli Lamongan itu, karena usaha bisnis menuntut adanya tanggung jawab dan amanah. Jadi harus serius dan penuh prestasi. “Begitu pun dakwah Aisyiyah, khususnya di bidang pendidikan. Juga harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, sebagai bagian dari ibadah” jelas Nelly sambil mengutip Alquran surat Ali Imran ayat 104 dan Adz Dzariyat ayat 56.
(Baca juga: Juru Dakwah Jangan Hanya Menunggu Panggilan, Harus Proaktif Mengedukasi Masyarakat)
Menurut Nelly, pendidikan menjadi hal penting dalam mengubah peradaban, yang salah satunya dimulai melalui pendidikan usia dini, yaitu di KB dan TK. Karena itu Nelly meminta agar para kepala KB dan TK Aisyiyah tidak terjebak dalam pemikiran bahwa semua sudah bagian dari takdir.
Mental seperti itu, kata Nelly, akan menghasilkan sikap santai, toh nanti juga beres, tidak disiplin, dan sikap apatis lainnya. “Semua itu harus dihindari. Kepala KB dan TK harus mengubah keadaan dan berinovasi untuk kemajuan sekolah,” tuturnya. Ditegaskan oleh Nelly, kepala sekolah harus mampu membaca Alquran, yakin pada pentignya usaha, profesionalis, visioner, punya jaringan luas, fokus, dan pantang menyerah.
Wakil Rektor I UMG Idha Rahayuningsih SPsi Mpsi yang menjadi pemateri kedua menyampaikan tema ‘Kompetensi Personal dan Sosial”. Menurut dia, kompetensi kepala sekolah secara personal adalah bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memilik etos kerja tinggi, dan mampu mengembangkan diri. “Sedang kompetensi sosial meliputi kemampuan berhubungan dan bekerja sama dengan orang lain,” ungkapnya.
Sementara itu, materi ‘Kompetensi Supervisi’ disampaikan oleh Ketua UPT Resource Center Gresik Innik Hikmatin MPdI. Dia mengharapkan kepala sekolah mampu menyusun perencanaan, menganalisis supervisi akademik, dan menentukan tindak lanjut hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
(Baca juga: Pesan Kyai Muhammadiyah: Mengalah Bukan Berarti Kalah dan Salah)
Materi terakhir, ‘Kompetensi Manajemen’, disampaikan oleh Mustakim SSos MSi Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, yang juga Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik.
Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gresik Ning Munasihah menjelaskan, workshop ini adalah realisasi program kerja Majelis Dikdasmen periode 2015-2020. “Tujuan workshop untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi kepala KB dan TK agar memiliki kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan kewirausahaan, kepribadian personal sosial, manajerial, supervisi, dan kepemimpinan. Setelah workshop ini, mereka bisa menjalankan kopentesinya dalam mengelola TK,” ujarnya. (Agustine Nurhayati)
Discussion about this post