PWMU.CO – Pelatihan Program Mandiri Literasi dan Numerasi Jenjang Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kabupaten Jember dilaksanakan di Aula SD Mudisa, Jumat-Ahad (2-4/92022).
Tim Inovasi Jatim dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Jember melaksanakan kegiatan tersebut bekerja sama dengan SD Muhammadiyah 1 (SD Mudisa) Jember.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Wilayah Jember Dr Drs Mahrus Syamsul MMPd membuka secara resmi pelatihan yang diikuti oleh 40 guru kelas I-III dari sekolah SD/MI se-Kabupaten Jember. Seperti SD Muhammadiyah Tanggul, SD Muhammadiyah Watukebo, dan SD Mudisa Jember.
“Literasi di provinsi Jawa Timur masih sangat rendah, untuk itu diharapkan pelatihan ini menjadi motivasi para guru membudayakan literasi,” ungkapnya.
Adapun materi-materi yang disiapkan oleh tim Inovasi dan Fasilitator Daerah (Fasda) meliputi: Apa dan Mengapa Literasi, Ilustrasi Buku Cerita, Penggunaan dan Membuat Big Book, Pembahasan tentang Kesadaran Fonologi, Bagaimana Membaca Lancar, Diagnosis Assessment, Mengelola Pembelajaran Berbeda, Membaca Terbimbing, Membaca Pemahaman, dan Menulis.
Ilmu Harus Ditebarkan
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Jember Dr Tanzil Huda MPd mengatakan kegiatan yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini harus segera dipraktikkan dan diamalkan.
“Jangan hanya selesai acara, selesai juga semuanya dan tidak ada tindak lanjut,” katanya.
Tanzil menyarankan semua peserta yang telah mengikuti pelatihan literasi ini tidak boleh berhenti. Namun harus berlanjut pada pelatihan-pelatihan selanjutnya, untuk menguatkan keilmuannya tentang literasi.
“Ilmu yang didapatkan ditebarkan kepada guru-guru di amal usaha masing masing,” pintanya.
Di bagian lain Tanzil Huda berpesan, setelah belajar tentang literasi, seharusnya menjadikan kita sadar bahwa membaca merupakan hal yang paling utama dalam hidup ini. Karena wahyu yang pertama kali turun berbunyi iqra’ (bacalah).
“Karena itu, sebagai guru Muhammadiyah dan menyandang sebagai bagian dari keluarga organisasi besar Muhammadiyah harus menjadi orang yang berkemajuan dan mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Buat Komunitas Belajar
Anggota Tim Inovasi Jatim Juprianto menyampaikan rasa terima kasihnya karena semangat peserta luar biasa.
Dia berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Peserta harus menyebarkan apa yang didapatkan selama tiga hari ini agar dijadikan pendorong adanya komunitas belajar sebagai wadah untuk saling mengasihi dan saling bergantian untuk berliterasi.
“Karena komunitas belajar di satuan pendidikan itu memiliki kekuatan dan peran penting,” ungkapnya.
Oleh karenanya, sambung dia, harus sering bertemu dan sharing tentang hal hal baru sehingga akan memunculkan ide-ide baru yang nantinya menjadi insprasi bagi guru-guru yang masih belum icara mengajarnya.
“sebagai guru kita harus bersungguh-sungguh dalam mengajar siswa. Karena siswa-siswi inilah generasi yang akan datang, yang akan bersaing dengan negara-negara internasional,” ujarnya.
Dia menegaskan, untuk selanjutnya, tim Inovasi dan Fasda akan segera mengadakan pelatihan numerasi sebagai tindak lanjut pelatihan literasi. (*)
Penulis Muhammad Fajar Al Amin Editor Mohammad Nurfatoni