PWMU.CO– Youtuber Madura Habib Husein Ja’far Al Hadar menantang Muhammadiyah melahirkan dai digital di zaman internet ini.
Tantangan itu disampaikan Habib Husein Ja’far Al Hadar saat berbicara di Sarasehan I Pra-Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah ke-48 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (3/9/2022).
Habib Husein Ja’far Al Hadar adalah Youtuber Madura yang mendapat julukan sang protektor pemuda tersesat.
Dia berbicara tentang washatiyah (moderatisme) Muhammadiyah. Menurutnya, sedari awal berdiri, moderatisme sudah menjadi ciri khas nafas gerakan Muhammadiyah.
Habib Ja’far menguraikan moderatisme yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam menjawab tantangan umat dan bangsa mulai dari moderatisme ekonomi, pendidikan, moral, sosial, dakwah, kebangsaan, gender hingga moderatisme digital.
Di antara berbagai moderatisme di atas, sambung dia, moderatisme digital yang menjadi kritik sekaligus challenge atau tantangan bagi Muhammadiyah.
Berdasarkan pengalamannya, dia kesulitan menemukan dai digital Muhammadiyah. ”Padahal ini adalah salah satu tantangan yang utama dan besar saat ini,” ujarnya.
Dia memaparkan, tiga perempat rakyat Indonesia tersambung dengan media digital. ”Menurut data dari PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 63 persen orang Indonesia belajar Islam dari media digital,” tandasnya.
Jadi, tambah dia, ini menjadi medan dakwah utama dan medan pertarungan saat ini untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi, moderatisme, dan lain sebagainya.
Habib Ja’far mendorong moderatisme digital di tubuh Muhammadiyah dengan membentuk gerakan edukasi dan narasi-narasi Islam yang moderat, atas nama nilai-nilai keMuhammadiyahan melalui platform-platform digital seperti Youtube, Tiktok, Instagram, dan lain sebagainya.
Penulis Muhammad Irfan Hakim Editor Sugeng Purwanto