Selain menyajikan makanan, bazar juga menyuguhkan pameran hasil kerajinan seni siswa seperti berbagai bentuk lampion (nanas, stik, kulit kacang), dan miniatur (obyek wisata, rumah, masjid).
Dipamerkan juga stik, bantal imut, pohon telur, jam koran, vas botol kaca, lukisan 3D dan banyak lagi karya siswa yang ditunjukkan. “Dalam menciptakan karya-karya seni itu, anak-anak dibimbing oleh Bu Dzurrotun Nisa’, guru SBK (seni, budaya, ketrampilan),” jelas Im.
(Baca juga: Aktivis Muhammadiyah yang Lahirkan Petani-Petani Melon Golden Apollo)
Oleh Bu Nisa’, ujar Im, mereka dipandu membuat hasil karya dari bahan bekas yang ada di lingkungan sekitar. “Jadi mereka berhasil menyulab barang bekas menjadi karya yang bernilai tinggi,” kata Im yang menyebutkan bahwa karya-karya seni tersebut dibuat dalam waktu 1 bulan.
Kedua, pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan Pentas Seni. Im menuturkan, ada dua guru yang membimbing para siswa yaitu Lailatul Isnaini dan Lubab Suroya. “Berkat bimbingan itu, anak-anak mampu menampilkan pertunjukkan yang menarik berupa drama, paduan suara, dance, puisi, tari daerah, Tapak Suci dan Hizbul Wathan.
Ketua Pimpinan Ranting (PR) IPM SMPM 4 Maduran Tri Agung Haryo Bismoko mengatakan, kegiatan ini dapat menumbuhkan kreatifitas kemandirian dan kerja sama siswa serta dapat menunjukkan bakat-bakat siswa yang terpendam.
“Saya sangat berterima kasih kepada guru-guru dan pengurus IPM yang sudah meluangkan waktunya untuk memeriahkan kegiatan ini,” ujarnya.
Abdul Manaf salah satu pengunjung mengaku sangat puas menyaksikan kegiatan ini. “Sangat bagus dan bisa merangsang kreatifitas siswa.”
School Art Festival secara khusus diselenggarakan dalam rangka terbentuknya PR IPM SMP Muhammadiyah 4 Maduran periode 2016-2017. Kegiatan ini digawangi oleh Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga (Asbo). Selamat. Semoga Jaya kembali! (MN)