PWMU.CO – Ada yang istimewa dalam Car Free Day (CFD) di Jalan Besar Ijen, Malang, Ahad (26/2) kemarin. Sejak pukul 06.30 puluhan perempuan muda dengan berpakaian merah jambu dan ungu membawa dan poster-poster berisi ajakan untuk menggunakan hijab secara syar’i.
‘Unjuk rasa’ itu ternyata dilakukan Gerakan Menutup Aurat Arek Malang (GEMARema) yang dibentuk oleh Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Malang Raya.
(Baca: Resign dari Karyawan, Lebih Nyaman Jadi Tukang Parkir: Sisi Lain Desa Wisata Pujon Kidul)
Selain menyeru dengan poster, GEMARema juga langsung beraksi simpatik dengan memakaikan kerudung pada para perempuan pengunjung CFD yang belum berjilbab, termasuk yang jilbabnya belum memenuhi syar’i. “Semuanya gratis,” ujar Dini, dari FSLDK Universitas Negeri Malang.
Gerakan ini ternyata mendapat sambutan antusias dari pengunjung CFD. Banyak di antara mereka yang ingin mendapatkan kerudung gratis dan berfoto. “Tidak hanya remaja, ibu-ibu yang menggendong anaknya pun ingin dipakaikan jilbab oleh pasukan merah jambu ini,” ujarnya.
(Baca juga: Bentuk Komunitas Ngonthel agar Tak Kendarai Motor di Bawah Umur)
Dini mengatakan, banyak perempuan di kota Malang, termasuk para remaja, yang mengabaikan ketentuan berhijab, di samping tidak sedikit pula yang belum menutup auratnya. “Mereka banyak yang beranggapan bahwa berhijab itu yang penting menutupi. Padahal, berhijab bukan sekedar tidak terlihat oleh mata, namun sesuai dengan firman Allah di Alquran surat Al-Ahzab ayat 59,” ungkapnya.
Renita, salah satu peserta GEMARema, mengatakan, “Semoga dengan adanya gerakan ini, ada yang terinspirasi untuk mulai berhijab sesuai yang diperintahkan Allah.” Dia juga berharap, Kota Malang menjadi pelopor kota pendidikan dengan remaja-remaja Muslimah yang berhijab secara benar menurut syariat Islam. (Rizki Putri Ramadani)