Ada Robot Catwalk Citayam Syar’i dalam Lomba Robotik SD Musix; Liputan Munahar, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung, Surabaya, mengadakan lomba robotik bagi siswanya, Sabtu (10/9/2022).
Perlombaan ini digagas oleh Muhammad Ridho Sumitro, Pembina Ekstrakurikuler Robotik SD Musix. Menurutnya, kegiatan ini sebagai apresiasi sekolah kepada para siswa yang mengikuti Ekstrakurikuler Robotik.
Lulusan Fisika ITS Surabaya ini menerangkan robot yang dibuat di sini berbeda dari robot-robot yang diajarkan di lembaga lain. “Kalau robot yang kami buat adalah robot-robot yang membutuhkan bahan yang tidak mahal, hanya stik es krim, tusuk sate, dan motor penggerak,” ungkapnya.
Ia menambahkan siswa diajari membuat robot mulai dari proses awal. “Kami latih anak-anak mulai dari memotong stik es krim dan tusuk sate, menempel dengan lem tembak, menyolder, mengencangkan skrop dengan obeng, serta menempatkan mesin penggerak hingga bentuk dan ukuran robot presisi,” terang dia.
Ada beberapa bentuk robot yang dibuat. Seperti robot dua kaki (biped), robot empat kaki (quadupred), robot enam kaki (sixleg), dan robot beroda (soker/sepak bola, line tracer, dan avoider). Adapun project utama membuat elektronik vehicle.
Dia menambahkan, bentuk robot dibuat sesuai imajinasi anak. Ada yang membuat robot seperti binatang serangga, kendaraan tempur, dan lain sebagainya.
Terkait kategori robot yang dilombakan, bapak dua anak ini menjelaskan lomba dibagi menjadi dua kategori yakni Robot Battle Competition dan Robot Catwalk Show.
Robot Battle Competition merupakan jenis robot petarung. Maka ia diadu. Yang menang adalah yang kuat, tidak roboh, dan tidak patah. Sementara dalam Robot Catwalk Show dikatakan menang jika robot tersebut jalannya lurus, berjalan di atas track, stabil, tidak pernah jatuh, dan tidak belok keluar arena.
Ridho menerangkan, salah satu jenis lomba robot diberi nama Robot Catwalk Show. “Saya terinspirasi dengan Citayam Fashion Show yang beberapa waktu lalu viral di Jakarta. Karena beberapa hal dinilai gaya dan cara berpakaian tidak sesuai dengan budaya timur, maka kami memasukkan unsur teknologi dengan membuat robot. Kalau robot dari stik es krim ‘kan tidak terkena hukum (syar’i),” ungkapnya.
Pemenang Lomba
Salah satu dari 30 peserta lomba ini adalah Brahmastagiri Aria. Ia mengaku membuat robot sendiri saat kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. “Kalau di rumah biasanya hanya menambah asesoris supaya robot semakin menarik,” ujarnya.
Dalam lomba itu dia menggunakan strategi khusus. “Saya akan mengarahkan jalan robot ke kiri, karena posisi robot miring ke kanan. Kalau tidak begitu, maka robot saya bisa keluar arena dan kalah,” ujarnya pada PWMU.CO.
Aria menambahkan meski telah menyiapkan strategi terbaik, namun dioa harus mengakui keunggulan robot milik teman yang jalannya stabil. “Ke depan saya ingin menjadi ahli pembuat robot. Supaya mengerjakan segala sesuatu menjadi mudah,” imbuhnya.
Adapun pemenang dalam lomba ini ialah: Abdullah Fatih Kholidy (I C), Juara I Robot Catwalk Show dan Moch. Yusuf Leksono (II B), juara 1 Robot Battle Competition. Sementara Arania Sabrina berhasil meraih Best Published. Siswi kelas II ini menampilkan robot bernama Lala yang menyerupai belalang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni