PWMU.CO – Terinspirasi dari ungkapan Motivator Andrie Wongso yang mengatakan bahwa tidak ada langkah seribu, tanpa ada langkah satu’, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Trenggalek mengadakan Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), di Bumi Perkemahan Ngegong Trenggalek.
Kegiatan yang diadakan selama 2 hari (24-26/2) dengan tajuk “Menjaga Pancasila untuk Indonesia yang Berkemajuan” ini pun diikuti oleh 68 peserta. Mereka berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Se-Kabupaten Trenggalek. Selain itu juga ikut sertaa perwakilan dari PDPM Ponorogo.
(Baca: Instruksi Dahnil Simanjuntak Berhasil Bangkitnya KOKAM Tulungagung dari Tidur Panjang)
Ketua PDPM Trenggalek Hadi Prasetyo menjelaskan, pengambilan tema ini didasarkan pada dua kondisi yang dialami oleh bangsa Indonesia dewasa ini. Pertama, Islam senantiasa di jadikan kambing hitam, dan kedua negara ini telah diserang oleh ideologi komunis. Karenanya Pemuda Muhammadiyah sebagai agen of change harus mengambil peran untuk menjaga Indonesia.
”Umat ini tahu Islam lagi diserang. Akan tetapi umat Islam justru masih terlelap. Bangsa ini tahu bahwa ideologi komunis mulai bangkit, tapi kenapa pemangku kebijakan masih enak saja. Karena itu Diklatsar ini merupakan ikhtiar kami agar Pemuda Muhammadiyah selalu siap untuk menjaga Indonesia,” ungkapnya.
Di saat yang sama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Trenggalek Rohmat MM mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Diklatsar KOKAM Pemuda Muhammadiyah. ”Di tengah bangsa yang sedang sakit ini ternyata masih ada anak bangsa yang peduli dengan nasib bangsanya yang lagi di jajah oleh kepentingan asing,” tuturnya.
(Baca juga: Diklat KOKAM untuk Tumbuhkan Kesadaran Bela Negara di Tengah Indikasi Ancaman Asing pada Indonesia)
Sementara itu perwakilan PWPM Jawa Timur Abdus Salam berharap, agar Pemuda Muhammadiyah selalu siap dan mampu melangkah lebih besar lagi. Menurut Salam kegiatan ini merupakan langka awal bagi Pemuda Muhammadiyah untuk melangkah yang lebih besar. Karena dalam sejarahnya, KOKAM adalah pasukan yang ikut berperang melawan penjajah dan memberantas komunisme. Akan tetapi akhir-akhir ini gejala Komunisme itu mulai bangkit lagi.
”Paradigma kebangsaan dan nasionalisme untuk menjaga NKRI dan kebhinekaan menjadi keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri. Karena itu umat Islam dan bangsa Indonesia harus selalu siap jangan mau diadu domba oleh kepentingan luar,” tandasnya. (yogi/aan)