Air Mata di Penghormatan Terakhir Melepas Berpulangnya Guru SD Mugeb; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah. Editor Mohammad Nurfatoni.
PWMU.CO – Dipimpin Syaiful Rizal SPd, guru dan siswa SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, shalat ghaib untuk almarhum Fatihul Ihsan, Jumat (16/9/22) pukul 7.15 WIB.
“Kita memberi penghormatan terakhir kepada ustad kita, Ustad Fatihul Ihsan yang selama ini beliau telah mengabdikan diri di SD Mugeb,” ujarnya sebelum memulai shalat.
“Kemarin kami sudah melaksanakan penghormatan juga mulai dari memandikan, menshalatkan, dan mengantar ke tempat kuburnya. Tanda-tanda kebaikannya tampak, ustad sendiri ikut memandikannya,” imbuhnya.
Rizal, sapaannya, lantas menerangkan, mereka akan melaksakan shalat ghaib. “Shalat jenazah yang jenazahnya tidak ada di hadapan kita,” ujarnya. Koordinator Pembiasaan Siswa itu lantas menjelaskan tata cara shalat jenazah.
Sementara itu, beberapa guru dan siswa di barisan belakang berulang kali mengusap air matanya. Meskipun Fatih bukan lagi wali kelas mereka sekarang, masih terang di ingatan mereka kebaikan-kebaikannya. “Sabar banget, nggak pernah marah, senyumnya tulus,” ujar Madinah Khansa Arinqa Yumna, yang diiyakan Arina Syakirah dan
Hana Saliha Tsamara
Pelajaran Terbaik
Usai melaksanakan shalat ghaib, Rizal menyampaikan, “Semoga meninggalnya beliau jadi pelajaran bagi kita yang masih hidup. Pelajaran bagi kita sebagai murid. Beliau begitu tawadhu sebagai seorang guru meskipun beliau mempunyai banyak ilmu. Beliau juga hafidh Quran,” ungkapnya.
Rizal juga mengingatkan, “Semua yang ada di sini pasti akan mengalami kematian. Gilirannya menunggu saja.”
Katanya, bisa jadi hari ini juga Allah mengambil di antara mereka. “Kematian datang tidak menunggu tua. Yang terpenting, apa yang kita bawa ketika Allah SWT menghadapkan kita pada kematian! Amalan apa yang kita bawa di hadapan Allah?” ujarnya.
Dia menegaskan, dunia adalah tempat berikhtiar. “Selama kita masih dalam tubuh kita, kita harus maksimalkan ibadah kepada Allah SWT,” tuturnya.
Rizal pun mengungkap betapa Fatih istikamah shalat lima waktu berjamaah. “Kita sebagai murid, kita contoh beliau. Jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu. Sungguh bersyukur sekali anak-anak SD Mugeb diberi pembiasaan shalat jamaah dhuhur dan ashar,” imbuhnya.
Pelajaran kedua, guru Ismuba itu istikamah puasa Senin-Kamis. Dia menekankan, “Kita sebagai murid wajib menirunya. Yang penting betul-betul kita jalankan pembiasaan.”
Selanjutnya, dia mengimbau siswa senantiasa membiasakan lisannya membaca ayat-ayat al-Quran. “Ustad yakin, lisan Ustad Fatihul Ihsan selalu dibasuh dengan ayat-ayat al-Quran,” ungkapnya.
Terkahir, dia mengajak siswa bersama-sama menebar kebaikan seperti yang biasa almarhum lakukan. “Kita juga harus siap ketika orang-orang yang kita cintai diambil Allah SWT, ” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Rizal juga memohonkan maaf kalau selama almarhum mengajar, pernah melakukan salah baik sengaja maupun tidak.
Kenangan Menuju Takziah
Usai shalat ghaib, sebagian guru yang tak ada jam mengajar langsung bertakziah kloter 1. Sementara itu, para guru yang ada jam mengajar bertakziah ikut kloter 2 dan 3 siang nanti.
Dalam perjalanan menuju rumah duka di Pangkah Kulon, Ujungpangkah, Gresik, para guru mengenang kebaikan Fatih.
Begitu juga dengan betapa terpukulnya mereka semalam yang ikut mengawal pengurusan jenazah di RSUD Ibnu Sina Gresik.
Banyak guru yang inisiatif datang di RS untuk membantu dan saling menyemangati sampai sekitar pukul 22.00 WIB. Kedukaan tergambar di wajah para guru di sana. “M Zakariyal Anshor, Nur Umaroh, Erni Rusmala, Riska Navilah, Erna Achmad, Asamaul Khusnah, Muhammad Fanani Kuswanto, dan Raden Panji Hartono semua ke RSUD,” terangnya.
Salah satu guru Dandik Suwandi SPd yang kemarin sore juga mengunjungi lokasi kejadian kecelakaan, mengenang betapa sulit perjalanannya sampai di lokasi. “Sangat macet, kami berusaha sampai di lokasi!” kenangnya sambil menyetir kloter 1 pentakziah itu.
“”Ustadz Agus Suprayitno dan Ustad Indra Setiawan menuju rumahnya untuk mengabari keluarganya.. Mereka berusaha menemukan rumahnya,” imbuh Erna Achmad MPd di mobil itu. Rizka Navilah Sari SPd yang semalam ikut masuk kamar jenazah dan melihat langsung jenazah almarhum pun mengatakan tak bisa tidur semalam.
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi mengatakan, dari RSUD Ibnu Sina ke rumah duka, jenazah diantar perwakilan keluarga Mugeb Schools pakai mobil jenazah PCM GKB Gresik.
Tak hanya para guru laki-laki SD Mugeb yang ikut mengawal hingga proses pemakaman; perwakilan Mugeb Islamic Center, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik Muhammad Djufri dan timnya Siswahyono, serta Ketua Ikwam SD Mugeb Syaiful Anwar ST turut mengantar. (*)
Discussion about this post