PWMU.CO– Unmuh Jember bersama Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud gelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Sukogidri, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember.
Hasil penelitian ini berupa Bambu sebagai Tulangan Beton salah satu bentuk pengembangan Kelompok Kreatif Masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan sosial, serta meningkatkan keterampilan masyarakat desa. Kelompok Kreatif ini pula yang juga mendukung program pemerintah Green Economy di bidang bahan bangunan yang murah, terjangkau dan melimpah.
Kepala Desa Sukogidri, H Purnoto, menyambut baik upaya Tim Pelaksana PKM dalam ikut serta memberdayakan masyarakat melalui program PKM yang berjudul PKM Kelompok Kreatif Tukang Bangunan Desa Sukogidri dengan Keterampilan Membuat Tulangan Beton dari Bambu. Purnoto menyampaikan, masyarakatnya saat ini membutuhkan banyak pendampingan untuk lebih mengenal bambu sebagai tulangan beton.
“Saat ini, rumah-rumah warga Desa Sukogidri banyak yang tidak menggunakan fondasi, atau balok beton bertulang sehingga jika terjadi gempa rumah mereka mudah retak. Hal ini terjadi karena harga besi mahal dan terus naik.” kata Purnoto.
Melihat masalah tersebut, dosen Unmuh Jember (Universitas Muhammadiyah Jember), Dr Ir Muhtar ST MT IPM, Dr Abadi Sanosra SE MM, dan Amri Gunasti ST MT meninjau lokasi guna mendapatkan data dan kebutuhan penelitian membuat konstruksi beton dengan tulangan bambu..
Selain permasalahan harga besi, pengetahuan masyarakat tentang manfaat bambu juga terbatas, sehingga membutuhkan mentor dan motivator untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui program PKM.
Agenda PKM yaitu bimbingan dan pelatihan produksi tulangan beton dan rangkaian tulangan elemen-elemen struktur rumah sederhana, treatment dan penyuluhan pemasaran dan prospek ekonomi bambu sebagai tulangan beton. Agar nilai edukasi lebih tepat sasaran, Muhtar mengadakan lomba membuat bangunan sederhana dari beton bertulang bambu.
Hasil akhir dari kegiatan tersebut masyarakat khususnya tukang bangunan dapat menunjukkan peningkatan penguasaan keterampilan dalam membuat tulangan beton dari bambu dari 0% hingga 80,3%. Hingga saat ini, sebesar 19,7% perlu pendampingan lanjutan.
Penulis Asfik Alfain Editor Sugeng Purwanto