Begini Kabar Terbaru Buku Sekolah Istimewa Muhammadiyah; Liputan Iwan Abdul Gani, kontributor PWMU.CO Tuban.
PWMU.CO – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur kembali mengundang para penulis buku Sekolah Istimewa Muhammadiyah di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/9/2022).
Tercatat ada 49 sekolah yang terlibat dalam penulisan buku ini. Mereka dikumpulkan untuk menyelesaikan tulisannya mengingat deadline semakin dekat. Sebab buku ini rencananya akan dilaunching bulan Oktober 2022 untuk menyambut Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, November 18-20 November 2022.
Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf menjelaskan, dalam penyusunan buku harus memperhatikan aspek-aspek penting penulisan yaitu isi, metode, dan bahasa.
Oleh karena itu, dia meminta untuk memperhatikan aspek-sapek tersebut sehingga tidak menyulitkan para pembaca dalam memahaminya.
Arbaiyah menuturkan penuilsan buku ini telah mencapai 75 persen. Namun perlu pendampingan dari editor masing-masing kelompok sehingga buku ini benar-benar istimewa.
“Penulisan buku sekolah istimewa sudah sampai pada pedampingan untuk revisi tahap kedua. Di samping itu juga dilakukan over view. Rata-rata sudah 75 persenb tulisannya. Tinggal memperbaiki yang 25 persen,” tuturnya.
Ichwan Arif. Salah satu editor, menegatakan berdasarkan hasil over view yang dilakukan ditemukan beberapa catatan yang perlu diperbaiki.
Mislanya soal penulisan paragraf yang terlalu panjang dan mengandung banyak ide pokok. Sementara yang diminta satu ide pokok saja. Selain itu kalimat yang digunakan terlalu panjang akan membosankan bagi para pembaca.
“Naskah jangan melebihi dari yang sudah ditetapkan panitia. Fokus pada satu keistimewaan sekolah kendati sekolah yang ditulis memiliki banyak keistimewaan. Dan paragraf dijelaskan secara logis agar editor maupun pembaca mudah dalam memahaminya,”tandasnya.
Dalam kesempatan ini juga, setiap penulis diminta untuk merevisi dan me-review tulisannya sendiri dengan didampingi mentornya masing-masing. Kemudian dikumpulkan dalam bentuk soft copy. Selanjutnya masuk pada tahap editing lalu dicetak. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni