PWMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Surabaya Sutikno S.Sos punya cara tersendiri dalam memotivasi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) untuk giat berdakwah, seperti yang dia sampaikan dalam silaturahmi AMM di Masjid At Taqwa Dupak, Surabaya, (26/2).
Dengan menggunakan kata singkatan yang mudah dihafal, Sutikno memberikan beberapa prinsip dakwah kepada AMM—yang terdiri dari organisasi otonom Muhammadiyah IPM, IMM, NA, dan Pemuda Muhammadiyah.
(Baca juga: Langka! Pengajian AMD LDII Dibuka dengan Sambutan Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah Jatim)
“Pertama, AMM harus selalu memegang filosofi SIAP,” kata Sutikno. Menurut dia, SIAP berarti: S, silaturahim yang harus terjalin antar-AMM, baik di cabang maupun ranting. I, berarti inovasi dalam segala kegiatan. A, aktif mengajak di dalam dan di luar AMM.
P, artinya produktif dalam mencari terobosan. “AMM Krembangan harus menjadi gerakan yang berkemajuan denga mengadakan kajian keliling di masjid atau mushala dengan menggandeng remaja masjid dan remaja di sekitar yang masih malu-malu untuk masuk masjid,” katanya.
Kajian, kata dia, tidak cuma di atas mimbar tapi dilakukan dengan silaturahim. Misalnya dengan ngopi (ngobrol dan peduli) dan cangkrukan (jangan canggung untuk melakukan kegiatan).
Sutikno juga mengingatkan AMM, bahwa berdakwah itu ada tantangan. Karena itu, harus dilakukan beberapa tindakan. Pertama, perlu melakukan pendekatan personal. “Tidak cukup dengan undangan atau instruksi dari pimpinan, jika hendak mengundang untuk sebuah kegiatan,” pesannya.
(Baca juga: Ini Ikhtiar Siapkan Angkatan Muda Muhammadiyah Hadapi Tantangan Globalisasi)
Kedua, mebangun karakter kepemimpinan yang banter (langkahnya jauh ke depan), kober meluangkan waktu untuk berdakwah), pinter (mencari dan membuat peluang dakwah yang digemari saat ini), bener (menjadi contoh yang baik), fokus (konsentrasi dalam setiap kegiatan).
“Perlu juga dibentuk koordinator tiap wilayah untuk mengajak dakwah, dengan target 1 anak mengajak 5 orang,” jelas Sutikno. Di samping itu dia menyarankan agar pengajian selalu up to date dengan pemamfaatan teknologi informasi.
Dia juga menyarankan diadakan pelatihan menjadi muadzin yang baik dan enak. “Pemberian penghargaan pada AMM yang aktif juga penting dilakukan,” tuturnya. (Ferry Yudi AS)