Abdul Mu’ti: Prof Azyumardi Azra adalah Guru sekaligus Sahabat Saya; Obituarium ini ditulis oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd.
PWMU.CO – Semua kita milik Allah dan akan kembali keharibaan Allah. Saya merasa sangat berduka atas wafatnya Prof Azyumardi Azra. Semoga beliau meninggal dalam husnul khatimah, diampuni dosa-dosanya, dan mendapatkan tempat terbaik di surga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kemampuan untuk melanjutkan perjuangan beliau.
Prof Azra adalah guru dan sekaligus sahabat saya. Selama kuliah di Program Doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya ikut dua mata kuliah beliau. Yang sangat berkesan dan tidak akan pernah saya lupakan adalah peran beliau sebagai promotor disertasi Pluralitas Keagamaan dalam Pendidikan: Studi Kasus di Yapen Waropen, Ende, dan Kapuas Hulu.
Disertasi tersebut kemudian diterbitkan menjadi buku berjudul Kristen Muhammadiyah: Konvergensi Muslim dan Kristen dalam Pendidikan yang saya tulis bersama Fajar Riza Ulhaq. Prof Azra memberi kata pengantar di buku tersebut.
Walaupun Prof Azra adalah guru saya, beliau beberapa kali panel dengan saya dalam beberapa kali seminar di dalam dan di luar negeri. Prof Azra bisa dan menghormati siapa saja yang berdiskusi dengan beliau, meskipun secara usia dan keilmuan jauh lebih muda.
Kenangan Tanggal 16 September
Hari Jumat 16 September, saya meminta Prof Azra menjadi salah satu narasumber seminar internasional Islamic Education in Pluralistic World yang diselenggarakan oleh Prodi S3 Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Beliau berhalangan hadir karena ada acara di Sumatera Barat. Prof Azra sempat menyarankan seminar diselenggarakan di hari lain menyesuaikan jadwal beliau. Tetapi karena terkait dengan pembicara dari USA jadwal seminar tidak bisa digeser.
Jumat siang saya mendapat kabar Prof Azra sakit dalam perjalanan dari Jakarta menuju Malaysia. Saya kontak dan memonitor keadaan beliau lewat sahabat saya Azwiral, aktivis ABIM dan diplomat Malaysia yang pernah bertugas di Jakarta. Prof Azra rencananya memberi ceramah di ABIM.
Sampai tadi malam, di sela-sela memberikan pengajian di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wangon, Banyumas, saya masih kontak Mas Wira (panggilan Azwiral) menanyakan keadaan Prof Azra. Siang tadi, seusai mengisi pengajian Hari Bermuhammadiyah dan Aisyiah di Ranting Ketileng, Keramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, saya mendapat kabar Prof Azra wafat. Sungguh sangat mengejutkan. Saya langsung kontak Mas Sonny Zulhuda, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia. Mas Sonny membenarkan kabar bahwa Prof Azra wafat.
Meninggalnya Prof. Azra merupakan kehilangan besar bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, umat Islam, dunia pers, dan bangsa Indonesia. Prof Azra adalah seorang intelektual muslim yang kritis dan berintegritas tinggi yang selalu menyuarakan kebenaran, membela hak asasi manusia, menegakkan konstitusi, dan pemihakan kebebasan pers serta demokrasi.
Selamat jalan Prof Azra. Jasa-jasamu untuk saya pribadi dan bangsa Indonesia sungguh sangat besar. Jasa-jasa itulah yang akan mengantarkanmu ke surga an-Naim. Selamat beristirahat Prof. Azra. Selamat berbahagia di sisi Allah, Tuhan Azza wa Jalla. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni