Ada Empat Kuadran Guru Berkemajuan, Kita Termasuk Mana? liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ria Rizaniyah
PWMU.CO – Ciri pendidikan berkemajuan, guru harus menunjukkan kualitasnya disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Prof Dr Zainuddin Maliki MSi dalam acara Sharing Session Penguatan Ideologi Muhammadiyah, Sabtu (17/9/22).
Dalam acara yang mengangkat tema Kebijakan dan Strategi Pendidikan Dasar yang Berkemajuan diselenggarakan Mugeb Islamic Center dan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Gresik ini dia menyampaikan guru sekolah dasar yang memberikan pengetahuan basic untuk anak anak itu sangat menentukan.
“Apa yang diberikan saat kecil bisa menentukan karakter saat dewasa,” ujarnya di hadapan guru karyawan SD Muhammadiyah 1 GKB, SD Muhammadiyah 2 GKB, SMP Muhammadiyah 12 GKB, dan SMA Muhammadiyah 10 GKB di Cordoba Convention Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik Jawa Timur (Smamio).
Dia memaparkan pengalaman masa lalu yang tersimpan dalam memori kita, akan menentukan cara berpikir, bersikap dan berprilaku saat dewasa. Jika masa kecil pengalamannya baik, maka prilaku setelah dewasa juga baik. Sebaliknya jika masa kecil pengalamannya tidak baik, maka prilaku setelah dewasa juga tidak baik.
Penguatan ideologi muhammadiyah dalam rangka mewujudkan pendidikan dasar berkemajuan harus bisa memberikan pendidikan yang baik saat usia dini dan sekolah dasar. “Memulai itu lebih sulit dari pada melanjutkan,” katanya.
Bagaimana guru harus bisa menjalankan strategi pendidikan yang berkemajuan? Maka, guru harus berkompetisi dan berkualitas. “Tentang tunjangan guru akan terus diperjuangkan,” tuturnya, disambut tepuk tangan peserta.
Empat Kuadran Guru
Prof Dr Zainuddin Maliki MSi menjelaskan ada empat kuadran guru. Kuadran pertama guru kaya teori tetapi kurang pengalaman. Kuadran kedua guru yang baik, teori mumpuni, pengalaman punya, passion juga punya.
“Guru yang baik adalah guru kuadran kedua. Ngajar di era digital ok, ngajar online ok, ngajar offline juga ok,” terangnya.
Guru kuadran ketiga teori tidak punya, pengetahuan kurang, pengalaman juga kurang. Guru kuadran empat pengalaman banyak tetapi teori sedikit. “Semoga semua yang hadir di sini termasuk guru kuadran kedua yang bisa mewujudkan pendidikan dasar yang berkemajuan,” paparnya.
Dia menyampaikan Kurikulum Merdeka itu kurikulum yang sudah tepat diberlakukan karena kurikulum ini berbasis proyek yang pelaksanaannya memberi keleluasaan pada sekolah untuk memilih proyek yang sesuai diterapkan.
“Pelaksanaan ini harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan peserta belajar, sehingga pelajar memiliki karakter yang kuat dan tidak kehilangan masa bermainnya,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.