Ketua PDM Gresik Ingatkan Pengaruh Khamr di Era Milenial; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Ahmad Nasafi.
PWMU.CO – Salah satu pengaruh besar yang bisa merusak akhlak putra-putri kita adalah khamr. Hal ini disampaikan Drs Muhammad In’am MPd dalam pengajian iftitah Sharing Session di Cordoba Convention Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB (Smamio) Gresik, Sabtu (17/9/2022).
In’am–sapaannya–menerangkan, khamr adalah sifat memabukkan. Adapun nama-nama khamr berkembang sesuai zamannya. “Di era millenial ini nama khamr yang paling terkenal adalah minuman keras (miras), sabu-sabu, ganja, pil extacy, dan lain-lain,” ungkapnya.
Ketua PDM Kabupaten Gresik itu menceritakan ketika Rasulullah SAW menerima firman Allah, at-Tahrim ayat 6, Umar bin Khattab mendatangi Nabi dan menyampaikan, “Ya Rasulallah, kami bisa menjaga diri kami tapi bagaimana kami bisa menjaga keluarga kami?” ujar In’am memeragakan dialog Umar.
Menyikapi pertanyaan itu, Rasul menjawab, “Cara menjaga keluarga dari api neraka adalah dengan mencegah ketika ada keluarga yang akan berbuat dosa!”
Mengutip sebuah tafsir, In’am mengimbau mereka segera mencegah dan menasihati dengan bahasa santun serta memberi penjelasan atau pencerahan supaya mereka bisa mengerjakan apa yang Allah perintahkan.
Dia lantas mengutip Maryam ayat 59, “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
“Kenapa itu semua bisa terjadi?” tanya In’am kepada guru dan karyawan Mugeb Schools yang hadir pagi itu.
Semua itu, kata dia, ada sebabnya. “Karena secara fitrah, setiap manusia adalah bertauhid kepada Allah dan beragama Islam. Namun, karena ada sebab lingkunganlah yang bisa jadi membawa kepada hal-hal yang kurang sesuai dengan Islam,” terangnya.
Faktor Lingkungan dan Pendidikan
Mengutip buku Sosiologi Islam karya Ali Syariyati, In’am menjabarkan lima faktor yang bisa memengaruhi perkembangan anak. Salah satunya faktor lingkungan dan pendidikan.
Dengan demikian, lanjutnya, tempat pendidikan di mana anak itu ditempa sangat memengaruhi datangnya ‘generasi setelah mereka’ yang dimaksud dalam Maryam ayat 59. “Salah satu penyebab orang meninggalkan shalat adalah khamr!” tegas pria kelahiran Gresik itu.
In’am menyebutkan, dalam hadits riwayat Imam at-Thabrani, Rasulullah menjelaskan, khamr adalah induk segala macam kejahatan. Siapa saja yang mengonsumsi (menikmati) khamr, berikutnya akan meninggalkan shalat.
Lebih lanjut In’am menjelaskan bila seseorang sudah berani meninggalkan salat, praktis hidupnya akan berdampingan dengan hawa nafsu. “Kalau hawa nafsu sudah membimbing dirinya, maka tidak segan-segan mereka akan melakukan perbuatan keji terhadap ibu dan bibinya,” jelas In’am.
Menutup sesi pengajian iftitah, In’am berpesan kepada semua pendidik dan orangtua untuk secara aktif memberikan pencerahan kepada anak-anak mereka. “Agar mereka tetap terbentengi agama, keimanan, akhlak, ibadah dan muamalahnya, agar terbentuk insan dengan akidah yang baik, lurus, serta berakhlakul karimah,” harapnya.
“Karena orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya!” tutup In’am. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN
Discussion about this post