Saat Juri LLSMS Mencari Kekurangan di SD Muwri; Liputan Rahmat Syayid Syuhur, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Kepala SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri), Gresik, Jawa Timur, Kholiq Idris mengenang momen empat tahun lalu saat juri Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) berkunjung ke sekolahnya.
“Kami teringat pesan tim juri LLSMS saat berkunjung beberapa tahun lalu di SD Muwri,” ucapnya, Kamis (22/9/2022).
Di hari Kamis pagi itu tim juri LLSMS kembali hadir. Mereka diterima di ruang Laboratorium Komputer. Ada Anggota Majelis Dikdasmen PDM Gresik Nurul Wafiyah MPd yang empat tahun lalu juga menjadi juri di SD Muwri.
Anggota tim yang baru berkunjung di tahun ini Ainul Muttaqin MPd dari Mejelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik. Keduanya didampingi Sekretaris Eksekutif Majelis Dikdasmen PDM Gresik Mardliyatun Faizun.
Di situ Kholiq menampilkan rangkaian PPT dan video tentang profil sekolah. Dia lalu bernostalgia tentang peristiwa empat tahun lalu. Dia mengatakan, saat itu lingkungan SD Muwri sudah baik.
Hanya ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi. Di antaranya kurangnya pesaninspiring di beberapa tempat dan belum sempurnanya pagar belakang sekolah sehingga keamanan dan kenyamanan warga sekolah kurang terjaga.
“Bapak Ibu juri nanti bisa berkeliling melihat secara langsung lingkungan SD Muwri. Beberapa tulisan inspiring sudah terpasang di berbagai sudut lingkungan sekolah, di antaranya pesan KH Ahmad Dahlan yang terpampang mencolok di gerbang sekolah,” uangkapnya.
Selain itu, sambungnya, ada tulisan ayat al-Qur’an, hadits, dan pesan hikmah yang menempel di tembok maupun yang digantung di lorong setiap sudut sekolah.
Tugas Juri Mencari Kesalahan
Mendapat giliran menyampaikan sambutan, Nurul Wafiyah menyampaikan, ”Tugas kami di sini adalah mencari kekurangan yang ada di sekolah ini. Kalau yang ditunjukan di slide PPT maupun video tentunya bagus semua. Namun tugas kami mencari kekurangan yang ada,” ujarnya setengah bercanda di hadapan pimpinan sekolah dan pengurus Ikatan Wali Murid (Ikwam).
Nurul bercerita, empat tahun yang lalu dirinya juga ikut ke sini untuk menilai LLSMS. “Saya ingat betul apa yang masih kurang dan perlu dibenahi oleh sekolah,” ujarnya.
Dia lalu menguraikan kekuarangan SD Muwri saat itu. Di antaranya: ruang kantinnya sempit dengan rasio siswa yang jumlahnya ratusan dan kurangnya tulisan-tulisan inspiratif yang ada di lingkungan sekolah.
Selaian itu pagar sekolah yang belum terpasang dengan sempurna dan keberadaan ruang kepala sekolah yang kurang luas dan representatif dibanding dengan keberadaan ruang kelas maupun ruang lainya yang tampak begitu bagus dan indah.
“Tinggal itu saja yang kurang,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan tersebut Kholiq Idris menyampaikan, “Problem yang diutarakan tersebut beberapa tahun ini sudah kami benahi. Hanya tinggal ruang kepala sekolah yang tetap karena masih dalam proses pembangunan penambahan ruang kelas untuk calon siswa baru yang targetnya empat kelas.
“Mohon doanya semoga terpenuhi,” ucap Idris.
Beberapa Pesan Motivasi
Usai berkeliling, tim juri menyampaikan beberapa pesan. Nurul Wafiyah mengatakan LLSMS ini dilaksanakan sebagai penggendali mutu, standar pelayanan maksimal ke masyarakat. Jadi pembiasaan dan karakter yang baik di sekolah ini harus tetap dijaga dan dipertahankan terus.
“Dan label sekolah sehat dan adiwiyata ini juga harus terus tampak. Jangan sampai tidak membekas sama sekali,” kata Nurul sembari mencontohkan ada sebuah lembaga di Gresik yang pernah menjadi sekolah adiwiyata nasional namun sekarang perilaku adiwiyata tersebut tidak tercermin sama sekali.
Ainul Muttaqin menambahkan karakter yang sudah terbangun di sini harus dijaga terus. “Saya tadi melihat beberapa anak-anak yang lewat di depan kami. Mereka merunduk seraya mengucapkan permisi,” ungkapnya mengapresiasi.
Ainul juga menyaksikan beberapa anak yang membeli minuman dan ketika selesai meminumnya, mereka menaruh gelas yang telah terpakai di tempat yang telah disediakan.
“Ini menunjukkan budaya disiplin dan tanggung jawab sudah terbentuk. Kebiasaan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Mungkin anak-anak tidak cukup menaruh gelas tersebut di tempatnya namun perlu diedukasi untuk mencucinya sendiri. Dan ini luar biasa jika dipraktikkan,” sarannya.
“Adapun saran kami yang lain hendaknya SD Muwri membuat schedule untuk melibatkan Ikwam yang hebat ini menjadi guru tamu, semacam guest teacher yang memberikan edukasi di bidang tertentu,” saran Ainul yang menjabat Ketua Bidang Hikmah Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jatim. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni