PWMU.CO– Pesan Jalaluddin Rumi disampaikan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Kader (LDKK) SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) di Hotel Permata Biru Trawas, Sabtu (24/9/2022).
Pesan Jalaluddin Rumi itu dikutip oleh membuka Wakasek Bidang Kurikulum Alful Musyrifah ketika menyampaikan materi kepemimpinan.
”Pesan Jalaluddin Rumi adalah jika engkau menginginkan rembulan, jangan sembunyi di waktu malam,” katanya. ”Artinya jika kalian mencita-citakan sesuatu maka kejarlah, raihlah, usahakanlah. Jangan melarikan diri karena beratnya tantangan yang dihadapi,” katanya.
Dia juga mengutip pesan KH Agus Salim: memimpin itu menderita. ”Menjalankan segala amanah dengan mengedepankan masalah yang dipimpinnya. Mengesampingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan yang dipimpinnya,” tuturnya.
Alful Musyrifah menyatakan, menjadi pemimpin itu pada hakikatnya menjalankan tanggung jawab. “Nabi Muhammad saw bersabda: Kullukum ra’in wa kullukum mas’ulun an ra’iyyatihi.
”Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya,” tegas guru Kimia itu.
Di hadapan 200 peserta LDKK, Alful berpesan lima hal agar para peserta siap menjadi pemimpin. Pertama, para peserta harus belajar yang tekun dan giat. Berusaha dengan giat mengikuti pembelajaran di kelas dan terus meningkatkan kapasitas.
”Usahakan di kelas rajin belajar dan menyelesaikan segala tugas dari guru. Jangan sampai jadi pemimpin tapi akademiknya diabaikan,” tegas Bu Alful.
Kedua, selalu sabar dalam berlatih dan bersemangat. Para pemimpin itu tidak lahir tiba-tiba tapi mereka sudah melalui proses sangat panjang. ”Seperti Bu Wigati, kepala sekolah kita. Beliau tidak tiba-tiba saja jadi kepala Smamda. Tentu sudah banyak tirakat yang dilakukan sebelumnya,” lanjutnya.
Ketiga, senantiasa meluaskan jaringan dan memperbanyak sahabat. Seorang pemimpin tidak kuper, ia bisa berkawan dan bekerja sama dengan siapa saja. ”Makin luas pergaulan seseorang makin siap ia memimpin semua kalangan,” terang Bu Alful
Keempat, banyak membaca biografi pemimpin yang sukses. Pemimpin-pemimpin besar di dunia agar bisa meniru jejak suksesnya.
Kelima, jadilah teladan bagi sekelilingnya. Contoh sederhana tapi bisa diikuti oleh semua orang di sekitarnya. ”Seperti memasukkan baju seragam hari Senin, Selasa, dan Jumat. Tunjukkan anak-anak adalah teladan dalam menaati aturan yang berlaku di sekolah,” tuturnya.
Diikuti Semua Ortom
LDKK yang digelar Smamda ini diikuti oleh 187 peserta. Semua pengurus organisasi otonom Muhammadiyah di Smamda wajib mengikuti kegiatan ini. ”Ini sudah tradisi di Smamda. LDKK itu untuk seluruh pengurus Ortom yang saat ini kelas X dan XI,” terang Daviqa Sukmawati, master of training (MT) pelatihan ini.
Dia menambahkan, peserta dari IPM sebanyak 87 siswa, Hizbul Wathan 53 siswa, Tapak Suci 47 peserta, dan panitia 50 orang.
”Semua peserta adalah pengurus IPM, HW, dan TS periode 2022-2023. Mereka mendapat pembekalan sebelum dilantik dan bekerja sebagai pengurus,” lanjut Bunda Viqa, panggilannya.
Acaranya meliputi penyampaian materi, game, senam pagi, outbound, shalat berjamaah, dan shalat lail. ”Ada materi dan kegiatan bersama, ada juga acara khas masing-masing Ortom yang diadakan terpisah,” tambah guru BK Smamda ini.
Acara yang digelar selama dua hari ini juga akan menentukan kelompok terbaik dengan hadiah yang menarik.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto