PWMU.CO – Kadatangan pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, ke Indonesia disambut hangat. Tak hanya rakyat Indonesia, pun pemerintah. Namun, di media sosial (medsos) hari ini, mulai beredar foto yang kurang bertanggung jawab. Entah siapa yang menyebar pertama kalinya, foto itu tiba-tiba menyebar luas di jagad medsos.
Dalam foto itu, disebutkan bahwa Kerajaan Saudi memberi gelar kehormatan “Amirulkazzab” kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi. Dengan mencatut tayangan Metro TV, dituliskan: “Gelar Kehormatan dari Arab: Kerajaan Saudi Berikan Gelar Amirulkazzab Kepada Periden”.
(Baca juga: HOAX: Viral Media Arab Nilai Jokowi Tak Punya Etika Sambut Raja Salman. Begini Penjelasannya)
Meski sebenarnya banyak kejanggalan, ternyata tidak sedikit netizen yang begitu saja percaya pada foto itu. “Aduh, guwe lihat di Metro Tivu Pak Jokowi dapat gelar Amirulkazzab. Guwe ngakak guling-guling, kasihan banget,” begitu tulis sebuah akun Facebook sambil melampirkan foto tak bertanggung jawab.
Seakan-akan akun ini benar-benar melihat siaran live Metro TV yang menayangkan serupa yang di-capture itu.
(Baca juga: 3 Berita Hoax Kehebatan Agama Islam yang Laris Manis (1))
Kecerobohan ini ternyata banyak diikuti akun lain, ikut men-share foto serupa dengan keterangan yang kurang lebih sama. “Kerajaan Saudi berikan gelar amirulkazzab kepada Presiden Jokowi. AmirulKazzab artinya Pemimpin Tipu-Tipu,” tulis lainnya.
Kemudian ada pula akun yang menulis: “Ada yang diberi gelar Amirulkazzab oleh Raja Salman. Yang diberi gelar senang dan bahagia banget katanya.”
(Baca juga: 15 Statemen Presiden Jokowi yang Membuat Peserta Tanwir Muhammadiyah Ngakak)
Selain itu, ada yang serius membagikan gambar itu dengan keterangan yang sangat serius. “Sindiran hebat dari raja Arab ,, Amirul kazzab, dalam bahasa Arab, pembohong = kaadzib (dalam tulisan Arab). Nah, jika Amirul ya pasti pemimpin, Anda yang tahu terjemahankan saja sendiri.”
Namun, tidak sedikit netizen yang “waras” dalam menilai foto yang janggal itu. Ada yang mempertanyakan benar-tidaknya, bahkan ada akun yang mengupload di dinding pribadinya untuk meminta klarifikasi kepada publik agar dirinya bisa yakin.
(Baca juga: Jawaban Jokowi atas Kritik Haedar Nashir tentang 1 Persen Warga yang Kuasai 55 Persen Aset Nasional)
Dalam penelusuran PWMU.CO, gambar “gelar kehormatan amirulkazzab” itu sejak awal memang penuh kejanggalan. Setidaknya ada 5 kejanggalan. Pertama, logika sederhananya, negara yang memberi gelar adalah kepala negara yang dikunjungi, bukan kepala negara yang sedang bertamu.
Apalagi memberi gelar yang negatif ke kepala negara yang dikunjungi, tentu saja sangat tidak masuk akal. Kok, kurang ajar sekali, seperti tidak punya tata krama!
Itu pula yang dilakukan oleh Presiden Jokowi yang memberikan gelar Adipurna kepada Raja Salman di Indonesia, (2/3). Adapun Jokowi sendiri juga mendapat tanda kehormatan dari Raja Salman saat berkunjung ke Arab Saudi pada 12 September 2015 silam. Artinya, tuan rumah yang memberi tanda penghormatan kepada sang tamu. Bukan sebaliknya, apalagi dengan gelar yang negatif
(Baca juga: Puisi-Puisi KH M Dawam Sholeh untuk Raja Salman dan Surat-Surat Cinta untuk Raja Salman dari Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya)
Kejanggalan kedua terdapat pada materi foto abal-abal itu. Diantaranya adalam penulisan yang tidak konsisten di baris pertama dan kedua. Di baris pertama tertulis “Gelar Kehormatan dari Arab”. Namun, di baris kedua justru tertulis “Kerajaan Saudi”. Ada ketidakkonsitenan menulis Arab dan Saudi.
Kejanggalan ketiga terdapat pada tulisan Amirulkazzab yang langsung digabung tanpa spasi. Maklum saja, kalimat ini sebenarnya 2 kata, amir dan kazzab. Namun, karena posisi kazzab sebagai mudlaf ‘alayh, maka ada tambahan huruf “al” ma’rifah. Penulisan yang lazim seharusnya Amirul Kazzab atau Amir al-Kazzab.
(Baca juga: Di Depan Raja Salman, Inilah 3 Usulan Ormas Islam yang Disampaikan Prof Yunahar Ilyas)
Kejanggalan keempat terletak pada kata yang terakhir di baris kedua: Kerajaan Saudi Berikan Gelar Amirulkazzab kepada Periden. Lihatlah lebih teliti, kepada PERIDEN, bukan PRESIDEN.
Kejanggalan terakhir, dan telak, tentu saja foto itu memang tidak sesuai dengan aslinya. Alias sudah diedit. Video siaran langsung kunjungan Raja Salman memang sangat mudah bisa ditemukan di berbagai situs yang menyediakan layanan uploading foto, yang salah satunya adalah YouTube.
(Baca juga: Di Depan Raja Salman, Yunahar Perkenalkan sebagai “Anak-Anak Raja Salman”)
Ketika PWMU.CO mengecek tayangan ulang Metro TV pada jam itu, tepatnya Kamis, 2 Maret 2017 pukul 14.43 wib sebagaimana tertera dalam gambar, sebagaimana yang diduga, gambar tersebut memang tidak sesuai dengan tayangan aslinya.
Pada pukul itu, yang tertulis dalam video adalah “Raja Salman Temui Para Ulama”. Kalimat inilah yang diganti dengan “Gelar Kehormatan dari Arab: Kerajaan Saudi Berikan Gelar Amirulkazzab Kepada Periden”.
Semoga akal dan naluri kita dalam ber-Medsos tetap sehat! (iqbal paradis alhaedar)