PWMU.CO– Kehadiran Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) ke Malang kurang 10 jam dari kejadian Tragedi Stadion Kanjuruhan memberi ketenangan kepada Aremania, julukan suporter klub Arema FC.
Sudarmaji, Media Officer Arema FC, mengatakan, kalangan Aremania, khususnya para korban merasakan betul mendapat empati dari Pak Muhadjir setelah sangat gelisah dan terpukul atas insiden yang menewaskan 174 korban.
”Betapa tidak, sudah menjadi korban tapi supporter masih dituduh yang bukan-bukan seperti brutal, menjadi pemantik kerusuhan,” kata Sudarmaji, Senin (3/10/2022).
Menko PMK Muhadjir membezuk korban yang dirawat di rumah sakit, meninjau Stadion Kanjuruhan pasca-kerusuhan, dan memimpin rapat bersama Kapolri, Gubernur Jatim, Menpora, Bupati dan Ketua Umum PSSI di Pendapa Kabupaten Malang, Ahad (2/10/2022) malam.
Sebagaimana diberitakan, Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi usai pertandingan Persebaya lawan Arema yang berakhir 3-2, Sabtu (1/10/2022) malam. Sebanyak 174 penonton tewas, ratusan luka-luka, belasan mobil rusak.
Polisi masih investigasi penyebab musibah. Tapi nitizen di medsos cenderung menganggap tembakan gas air mata polisi yang menyebabkan penonton di tribun utara, timur dan selatan panik berebut keluar sehingga chaos. Saat itulah penonton berjatuhan dan terinjak-injak.
Paham Kultur Arema
Menurut Sudarmaji, Presiden Jokowi telah mengutus orang yang sangat tepat untuk menangani musibah kubro Stadion Kanjuruhan. ”Dengan hadirnya Pak Muhadjir, kehadiran negara pada saat rakyat tertimpa musiba benar-benar bisa dirasakan. Pak Muhadjir itu sangat paham kultur Arema. Bukan hanya paham secara akademis tetapi paham secara realitas,” katanya.
Muhadjir memang dekat dengan Arema. Dia tinggal di Malang sejak pertengahan dekade 1970. Pada saat dia menjadi Pembantu Rektor III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memiliki tim sepak bola yang berintikan pemain-pemain Arema.
Timnya itu mengangkat nama UMM karena sukses menjadi juara nasional kompetisi antarperguruan tinggi.
Dia dekat dengan salah satu pendiri klub Arema, Ebes Soegiyono. Ketika Soegiyono menjadi Wali Kota Malang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang yang dipimpin Muhadjir mendapat kepercayaan menyusun konsep pembangunan Kota Malang yang terkenal dengan tagline Tribina Cita Kota Malang. Yaitu Malang kota pendidikan, industri dan pariwisata.
Ia juga dekat dengan sahabat Arema, mantan Walikota Batu Edy Rumpoko. Walikota Malang saat ini, Setijadi, juga mahasiswanya di UMM.
Darmaji mencontohkan, Muhadjir langsung menegaskan, biaya perawatan korban ditanggung pemerintah. Yang meninggal mendapat santunan. Hal itu sangat menenangkan korban dan keluarganya. Mereka sangat bingung bagaimana pembiayaannya. Maklum banyak korban dari keluarga sederhana.
”Penegasan Pak Muhadjir musibah ini akan diusut tuntas itu juga memberi harapan masalahnya jelas sehingga Aremania tidak disudutkan dengan tuduhan-tuduhan yang tanpa dasar,” tambah Sudarmaji.
Penulis Anwar Hudijono Editor Sugeng Purwanto