Finalis ME Awards MTsM 9 Wotan Dapat Doa dan Sangu dari Juri LLSMS; Liputan Arifiyanto, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Finalis Muhammadiyah Education Awards (ME Awards) 2022 dari MTs Muhammadiyah 9 Wotan (MTsM 9 Wotan), Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mendapatkan surprise dari juri Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS), Selasa (4/10/22).
Ada tiga juri yang datang ke MTs Muhammadiyah 9 Wotan pada saat itu, yaitu: Mohammad Nurfatoni dan Mardilyatul Faizun dari Mejelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik serta Pressa Surya Perdana dari Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PDM Gresik.
Pertama kali yang dinilai oleh para juri di MTsM 9 Wotan adalah ruang kelas. Ketika para juri memasuki ruang kelas VII, Mohammad Nurfatoni menyempatkan waktu untuk memberikan saran-saran dan motivasi tentang belajar dan pentingnya menjaga lingkungan kepada para siswa. Di sela momen tersebut Ia juga memberikan kesempatan kepada siswa yang pernah meraih prestasi di suatu perlombaan untuk menunjukkan kemampuannya.
“Di kelas ini apakah ada siswa yang pernah menjuarai perlombaan?” tanya Fatoni, sapaannya, kepada para siswa.
Mendengar pertanyaan tersebut, Kepala MTsM 9 Wotan Ahmad Sholih langsung menyahuti dan menjawab bahwa di ruang kelas ini ada siswa yang berhasil masuk ke babak final ME Awards 2022 Spesial Edition.
“Ada Pak, itu ananda Launah Dza Khilyah. kemarin (30/9/2022) berhasil melaju ke babak final ME Awards 2022 Spesial Edition bidang lomba Pidato Bahasa Arab yang finalnya akan dilaksanakan di Universtitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) pada tanggal 8 Oktober 2022 nanti,” jawab Ahmad Sholih.
Mendengar jawaban tersebut Fatoni yang juga merupakan Pemimpin Redaksi PWMU.CO langsung menyuruh Launah Dza Khilyah untuk maju ke depan kelas dan mempraktikkan pidato bahasa Arabnya.
“Baik, yang namanya Launah Dza Khilyah itu yang mana ya? Ayo maju ke depan praktekkan pidato yang akan kamu tampilkan di final nanti,” pinta Fatoni sambil tersenyum.
Mendengar permintaan tersebut, Launah Dza Khilyah, siswi kelas IX, salah satu finalis ajang ME Awards 2022 yang diadakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dengan mengangkat tangannya sembari menunjukkan ekspresi malu-malu langsung maju ke depan kelas dan mempraktekkan pidatonya.
Luna, nama panggilan Launah Dza Khilyah pun mempraktikkan pidatonya, tetapi di tengah-tengah sedang berpidato tiba-tiba Fatoni menghentikannya.
“Mbak Luna coba berhenti dulu, sepertinya ada yang kurang dari pidatonya,” ujarnya.
Luna pun menghentikan pidatonya dan bertanya.
“Apa pak ya yang kurang?” jawab Luna dengan ekspresi yang agak tegang.
“Coba ekspresi senyumnya ditambah lagi ketika berpidato, pasti nanti penampilannya tambah baik,” sarannya.
Mendengar saran tersebut Luna pun mengulangi pidatonya dan melakukan apa yang disarankan oleh Fatoni.
Dapat Uang Saku dari Juri
Di akhir pidatonya, Luna mendapatkan tepuk tangan yang meriah dari para Juri LLSMS, para guru, dan seluruh siswa yang berada di ruang kelas VI. Fatoni memberikan beberapa masukan terkait dengan pidato yang ditampilkan Luna.
“Bagus sekali apa yang ditampilkan, pembina harus benar-benar mendampingi dan membina dengan maksimal sampai pelaksanaan final nanti. Semoga bisa menjadi juara I,” ucapnya.
Fatoni juga berharap pidato yang dibawakan tidak hanya dihafalkan saja tapi juga harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada gunanya kalau hanya sekadar hafalan dan teorinya saja yang bagus tapi tidak pernah dipraktekkan. Saya doakan semoga Luna mampu meraih hasil yang terbaik di final nanti,” ujar Fatoni diiringi dengan ucapan amin dari para guru dan siswa yang ada di ruang kelas tersebut.
Setelah penampilan Luna berpidato di depan kelas, Fatoni memberikan satu kesempatan lagi untuk siswa yang berprestasi untuk maju ke depan.
“Apa ada lagi siswa yang pernah menjuarai lomba disini?” tanyanya.
Ahmad Sholih menunjuk Najibah Nurul Amni yang pernah menjadi juara Festival Faqih Usman (FFU) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen PDM Gresik untuk maju ke depan.
“Di ruang kelas ini ada satu siswa lagi pak yang pernah menjuarai FFU 2022,” jawab Ahmad Sholih sambil menunjuk Najibah Nurul Amni.
Setelah penampilan Arum, nama panggilan Najibah Nurul Amni, Fatoni bersama dua rekan jurinya melajutkan penilaian di ruangan lainnya.
Di akhir penjurian, Mohammad Nurfatoni meluangkan waktunya untuk memberikan sangu (uang saku) kepada Launah Dza Khilyah sebagai apresiasi atas keberhasilannya masuk ke babak final ME Awards 2022.
“Ini ada hadiah untuk Ananda Luna untuk hangs aku nanti di Sidoarjo. Semoga bisa tampil maksimal dan mampu meraih hasil yang terbaik, dan jangan lupa senyum ya nanti waktu tampil biar tambah cantik dan maksimal hasilnya,” ujarnya sedikit bercanda sembari memberikan hadiahnya uang Rp 100 ribu kepada Luna.
Luna pun merasa senang sekali dan sangat termotivasi untuk tampil maksimal di final ME Awards di Sidoarjo nanti.
“Terima kasih pak Fatoni atas doa, dukungan dan hadianya. Saya sangat senang sekali dan sangat termotivasi untuk menunjukkan yang terbaik dibabak final nanti,” ujar Luna. (*)