PWMU.CO– Dokter Corona Rintawan, Kepala Pelaksana Tim Kedaruratan Medis atau Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah mengikuti pertemuan EMT Global yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Yerevan, Armenia.
Pertemuan yang digelar Rabu-Jumat (5-7/10/2022) ini merupakan pertemuan EMT Global yang kelima. Empat pertemuan sebelumnya diselenggarakan di Jenewa (Swiss), Panama, Hong Kong, and Bangkok.
Pertemuan ini sebenarnya dijadwal tahun 2021, karena pandemi Covid-19 baru terlaksana tahun ini. Acara ini dihadir lebih dari 500 peserta dari 100 negara dan organisasi.
Dokter Corona Rintawan presentasikan pengalaman dan praktik tim medis Muhammadiyah dalam respon bencana selama masa pandemi Covid-19. Presentasi dilaksanakan di hari kedua, Kamis (6/10) bersama perwakilan EMT dari dua negara dan dua lembaga lain.
Dalam presentasinya, Corona mengawali dengan mengenalkan Muhammadiyah kepada semua peserta dan upaya tim kedaruratan medis yang dimiliki.”Indonesia belum punya panduan untuk EMT nasional sehingga kami dari Muhammadiyah menyusun standar sendiri, mengadopsi dari standar EMT internasional,” kata dokter Corona Rintawan yang bertugas di RS Muhammadiyah Lamongan.
Dia menjelaskan, pihaknya kemudian menyusun konsep umumnya, standar administrasi relawan, logistik tambahan, protokol kesehatan sebelum, selama dan sesudah penugasan.
Prosedur tambahan yang dibuat selama pandemi Covid-19, menurut Corona, adalah prosedur persiapan personal seperti tidak punya penyakit komorbid, tidak sedang terapi penyakit tertentu seperti penyakit cardiovascular, stroke, diabetes dan sejenisnya. Para personal harus bebas Covid-19.
”Pelayanan pasien juga kami ubah, pasien hanya boleh ditemani oleh satu orang keluarganya,” imbuhnya.
Dari sisi logistik, sambung dia, juga diadakan modifikasi seperti tenda tambahan untuk isolasi, fasilitas dekontaminasi dan baju hazmat level 1 serta 2. Juga dilakukan skrining rutin bagi semua personalia setiap 3-5 hari sekali untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
”Tantangan selama penugasan adalah kondisi bencana multi hazard, karena Indonesia ini seperti laboratorium bencana. Sebab berdasarkan laporan BNPB, setiap tahun terjadi lebih dari 1.000 bencana,” tandass Corona.
Agenda EMT
Mengutip situs Badan Kesehatan Dunia www.who.int, EMT Global di Yerevan Armenia ini menjalankan beberapa agenda yaitu
1. Roundtable discussion tingkat tinggi di hadapan Direktur Jenderal WHO, Direktur Regional WHO Wilayah Eropa, Menteri Kesehatan atau perwakilan pemerintah senior lainnya, organisasi antar pemerintah.
2. Pertemuan kelompok regional EMT di enam wilayah WHO sebagai forum utama bagi negara anggota, EMT, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong implementasi regional Inisiatif EMT.
3. Pertemuan tentang operasi darurat EMT, penetapan standar, penelitian, dan pengembangan kapasitas.
4. Konsultasi tentang pelajaran yang dipetik dari pandemi Covid-19 dan keadaan darurat lainnya.
5. Pameran dari EMT yang pertama di pertemuan Global EMT
Penulis Arif Jamali Editor Sugeng Purwanto