Di balik layar ME Awards 2022 Special Edition, ada apresiasi bakat dan minat; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Dian R Agustina.
PWMU.CO – Ada yang menarik dalam kegiatan Muhammadiyah Education (ME) Awards 2022 Special Edition. Jeda waktu sebelum pembacaan pemenang, para peserta dihibur dengan sajian musik instrumentalia dari para siswa SMA Muhammadiyah 10 (SMAMX) Surabaya, Sabtu (8/10/22).
Babak final acara yang digelar Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, itu memang dilaksanakan di Auditorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) Kampus I. Sebanyak empat personil siswa SMAMX Surabaya membawakan alunan melodi dari beberapa alat musik.
Ada gitar akustik, terompet, biola, dan cajon, sejenis alat musik berbentuk kotak asli dari Peru yang berfungsi sebagai pengiring musik dengan cara dipukul. Harmoni alat-alat musik tersebut menambah semarak acara pembagian hadiah siang itu.
Keterbatasan Kurikulum
Kepala SMAMX Surabaya Ir Sudarusman mengatakan, lagu instrumentalia pertama berjudul “Mata ke Hati”. Ada juga lagu kedua dengan judul “Tanpa Batas Waktu”, yang dinyanyikan salah seorang siswanya yang istimewa, yaitu Fariza Naura.
Di balik layar, Sudarusman lalu menjabarkan konsep soal kriteria kurikulum di negara kita masih memiliki keterbatasan bagi siswa. “Siswa inklusi dengan keterbatasannya, agak sulit bersekolah di sekolah normal. Nah SMAMX Surabaya berusaha menjawab tantangan ini,” ujarnya.
SMAMX merupakan salah satu sekolah yang berusia relative muda, baru delapan tahun, namun ramah dengan anak-anak berkebutuhan khusus. “Mereka kami terima dengan keterbatasan tersebut, dengan konsep sistem pendidikan yang luas, hingga mereka bebas berekspresi sesuai dengan minat dan bakat mereka,” ungkapnya.
Tampilan anak-anak didiknya diapresiasi positif Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, yang hadir saat pelaksanaan Musypimwil PWM Jatim Agustus lalu. Sudarusman juga mengatakan, jika tidak bersekolah, anak didiknya mengisi waktu luang dengan memenuhi bakat dan minat mereka.
“Yang hobi main terompet ke komunitasnya, begitu juga yang senang main biola berlatih dengan tim biola dan lainnya secara regular,” jelasnya.
Sajian SD Mudipat dan Smamda Voice
Sebelum tampilan para siswa SMAMX Surabaya, pada pembukaan, ada sajian dari para siswa SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Surabaya. Mengenakan baju adat dari Minang, mereka membawakan dua lagu, yakni Manusia Kuat dari Tulus dan Kambanglah Bungo, salah satu lagu daerah Minang.
Selain itu, ada juga Paduan Suara Smamda Voice, yang menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Para peserta tampak syahdu mengikuti iringan paduan suara dengan prestasi tingkat internasional tersebut. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.