Kampung Ibnu Rusyd di Cordoba: Dulu Dikenal Toleran, Kini Tinggal Kenangan; Catatan perjalanan oleh Biyanto, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
PWMU.CO – Siapa yang tak mengenal Ibnu Rusyd, yang lahir di Cordoba 14 April 1126. Dia wafat di Marrakesh, Maroko, pada 10 Desember 1198. Filosof Muslim ternama ini dikenal sangat ensiklopedis. Hal itu karena dia menguasai bebagai disiplin ilmu. Namanya dikenal luas di dunia Barat sebagai Averroes.
Dia adalah seorang filosof dan pemikir besar dari Al-Andalus (Andalusia, Spanyol). Dia menulis banyak buku dalam bidang filsafat, kalam (teologi Islam), kedokteran, astronomi, fisika, fikih atau hukum Islam, dan linguistik. Ibn Rushd juga dikenal sebagai hakim (qadli) dari Mazhab Maliki. Fikih mazhab Maliki inilah yang dianut mayoritas Muslim di Spanyol.
Di dunia pendidikan, Ibnu Rusyd dikenal sebagai filosof yang pernah berdebat dengan Imam al-Ghazali (1058-1111). Meski tidak pernah bertemu secara fisik karena Ibn Rushd dan Al-Ghazali hidup pada masa yang berbeda, tetapi pemikiran dua tokoh besar ini sangat berbeda. Perdebatan pemikiran dua intelektual Muslim itu pun dibahas panjang lebar sehingga terasa begitu menguras energi. Seperti diketahui, Al-Ghazali merupakan ulama besar pengikut ahlus sunnah, ahlul hadith, dan bermazhab Syafii. Al-Ghazali juga menaruh minat yang kuat pada bidang kalam, filsafat Islam, fikih, tasawuf, logika, psikologi, mistisisme, dan kosmologi.
Perdebatan panjang Ibnu Rusyd dan Al-Ghazali tampak melalui karya masing-masing. Al-Ghazali menulis buku: Tahafut al-Falasifah (Kerancuan Berpikir Para Filosof). Melalui karya ini Al-Ghazali banyak menyerang pandangan para filosof. Bahkan dalam beberapa hal, menurut Al-Ghazali pandangan filosof itu tergolong sangat berbahaya. Dampaknya, para filosof bisa keluar dari Islam (kafir).
Sementara itu, Ibnu Rusyd menulis karya: Tahafut al-Tahafut (Kerancuan dalam Buku Kerancuan). Karya Ibnu Rusyd ini bisa menjadi jawaban terhadap serangan Al-Ghazali pada para filosof. Karya Ibnu Rusyd juga sekaligus merupakan upaya untuk meluruskan pandangan-pandangan Al-Ghazali di bidang filsafat. Karya Al-Ghazali dan Ibnu Rusyd hingga kini menjadi referensi utama di bidang filsafat Islam dan Ilmu Kalam yang diajarkan di berbagai perguruan tinggi.
Baca sambungan di halaman 2: Zaman Islam Dikenal Kampung Toleran