Outdoor Education, Siswa SD Muri Kunjungi Polres, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Fina Vaiqotul Himmah
PWMU.CO – Siswa kelas I-III SD Muhammadiyah 1 Giri (SD Muri) Kebomas Gresik Jawa Timur (SD Muri) mengadakan kegiatan di luar kelas (Outdoor Education = Ode) dengan mengunjungi Kepolisian Resort (Polres) Gresik, Selasa (18/10/22).
Rombongan berjumlah 105 siswa, 8 guru dan 6 pendamping siswa berkebutuhan khusus sudah siap sejak pagi. Ada beberapa anak yang gelisah menunggu datangnya angkot yang membawa mereka untuk belajar di Polres.
“Kok lama ya Ustadzah, berangkatnya. Saya ingin segera bertemu Pak Polisi,” kata siswa kelas II Harmony Firyal Syakirah Mahirah, tak sabar. Apa yang dikatakan Firyal tersebut disetujui teman-temannya dengan anggukan kepala dan kompak berseru, “Iyaaaaa, kita ingin ketemu Pak Polisi.”
Wali Kelas II Harmony Qomariyah SPd menenangkan siswa. Dia pun menyuruh siswa untuk mengikuti pembiasaan pagi terlebih dahulu. Tepat pukul 08.00, semua siswa turun ke halaman sekolah dan berbaris rapi.
Kepala Urusan Kurikulum, Riza Agustina SPd memberi bekal kepada siswa sebelum berangkat, agar mereka menjaga sikap dan mengedepankan karakter baik selama dalam perjalan, saat berkunjung hingga kembali ke sekolah.
Hal senada juga disampaikan Kepala SD Muri Luthfi Arif MPd. Dia menyampaikan hendaknya semua guru selalu mengingatkan anak-anak untuk berakhlaqul karimah.
“Saat Ode nanti, hendaknya semua guru yang menjadi pendamping belajar di luar kelas ini, selalu awas terhadap tingkah laku anak-anak. Jangan bosan untuk selalu mengingatkan, jaga sopan santun, salam dan salim saat berkunjung dan buang sampah pada tempatnya pokoknya, tiada hari tanpa pembinaan karakter baik,” paparnya.
Disambut Hangat
Rombongan SD Muri disambut hangat Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan (Kanit Kamsel) Alimin Tunggal SH, Brigadir Dua (Bripda) Arsyita Ais Yuhaini, dan juga Bripda Rafi U SH. Mereka diarahkan untuk berfoto bersama di depan gedung polres.
Dalam sambutannya, Riza menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Gresik yang berkenan menerima kunjungan dari siswa SD Muri.
“Kegiatan ini sebagai alternatif pembelajaran yang menyenangkan, memperluas wawasan dan pengetahuan, memberikan pengalaman belajar secara langsung dan sebagai upaya untuk mendekatkan siswa terhadap penegak hukum agar anak tidak takut terhadap sosok polisi,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, dia menyampaikan agar nantinya siswa bisa di ajak belajar bersama dengan tema, Peraturan di Masyarakat sebagaimana tema yang dipelajari siswa kelas I-III.
Generasi Bangsa
Dalam sambutan, Kanit Kamsil Iptu Alimin Tunggal, SH memotivasi siswa dengan menyampaikan syarat menjadi polisi adalah harus rajin belajar, berdoa, dan berbakti kepada orangtua serta guru.
“Harapan saya kepada kalian semua selaku generasi penerus bangsa dapat tercapai apa yang kalian cita-citakan,” terangnya.
Dia juga memaparkan apabila kita berkendara harus menggunakan helm. Fungsi helem bukan karena takut ditilang ya tapi untuk melindungi kepala, memakai jaket untuk melindungi paru-paru dan memakai sepatu untuk melindungi kaki. Selain itu berkendara juga harus memiliki SIM dan STNK.
Dalam kesempatan yang sama Bripda Rafi U SH menjelaskan tentang rambu-rambu lalu lintas. Mulai dari lampu merah yang berarti harus berhenti, lampu kuning siap-siap untuk jalan dan lampu hijau yang berarti jalan.
“Rambu-rambu lalu lintas dengan menggunakan media gambar seperti yang terpasang di pinggir-pinggir jalan. Diantaranya, rambu-rambu dilarang parkir, dilarang berhenti, dilarang putar balik, hati-hati jalan menanjak, dilarang masuk dilarang belok kiri atau belok kanan dan hati-hati jalan berkelok kelok.”
Bripda Rafi U pun mengajarakan praktik menyeberang. Cara menyebarangkan yaitu dengan menggandeng tangan orangtua, menoleh ke kanan dan ke kiri, tangan diangkat, dan ucapkan stop.
Pertanyaan Siswa
Dalam kegiatan tersebut, siswa pun bertanya bagaimana bisa menjadi seorang polisi. Hal ini disampaikn Athalla Al khalifi Faroby. Selain itu, dia juga bertanya tentang kepanjangan Polres. Pertanyaan berbeda disampaikan Jihan Shafira. Dia bertanya mengenai mengapa anak SD tidak dibuatkan SIM?
Pertanyaan lugu pun dilontarkan Shakila Ealeanoor Az Zahra. “Pak Polisi, bolehkah saya menjadi polisi?” tanya Shakila, sapaan akrabnya.
Bripda Rafy pun tersenyum mendengar beberapa pertanyaan dari siswa. Diapun dengan sabar menjawab satu per satu pertanyaan yang dilontarkan siswa. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.