Tidak Sekadar Lomba
Tim juri bersama kepala sekolah dan beberapa guru melanjurkan berkeliling dan masuk setiap kelas. “Sayang siswanya sudah pulang,” ujar Fatoni.
“Hari ini memang ketepatan hari anak-anak sedang PTS (penilaian tengah semester) sehingga pulang lebih awal,: jawab Eny Wahyudin.
“Maunya bisa masuk kelas dan mengajar sebentar, ha-ha-ha,” ungkap Fatoni ingin bernostalgia sebagaii guru Biologi.
Sebelum memasuki ruang multimedia, Waka Kurikulum Spemupat Lendra Aditya dengan bangga menunjukan piagam penghargaan terbaru dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim untuk Spemupat sebagai Muhammadiyah Future School kategori “Inspiring School”.
“Sebenarnya di mata orang awam Inspiring School lebih bagus dari pada Outstanding School atau Excelent School, karena orang bisa langsung paham bahwa Spemupat merupakan sekolah yang menginspirasi,” kata Fatoni setengah bercanda.
Di Spemupat juri tidak hanya menilai kondisi lingkungan sekolah secara fisik, akan tetapi juga menjadi ‘konsultan sehari; di Spemupat. Secara panjang lebar Fatoni menceritakan salah satu kisah inspiratifnya ketika bekerja di Cakrawala Print sejak tahun 1996, hingga sekarang punya saham.
“Kuncinya karena saya punya rasa memiliki. Itu yang menjadikan kita lebih bersemangat dari pada hanya sekadar mengugurkan kewajiban. Begitu pula dalam mengelola sekolah ini,” masukannya kepada kepala sekolah dan guru-guru Spemupat.
Baca sambungan di halaman 4: Dorong Jadi Sekolah Berasrama