Madrasah Muallimin dan Muallimaat
Tampil pertama dalam sosialisasi ialah Wakil Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta Solikhin MPd.
Dia menyampaikan madrasah yang berdiri tahun 1918 itu pada tanggal 8 Desember berusia 104 tahun. Dalam mengenalkan madrasah yang terletak di Jalan Letjen S. Parman Wiroprajan Kota Yogyakarta, Solikhin mengawali presentasinya dengan judul Lets Go Muallimin.
Solikhin menjelaskan kelas yang ada di Muallimin terdiri dari dua macam. Yaitu kelas unggulan (kelas nasional) dan kelas international. “Kami berharap nanti dari SDMM ada yang bergabung di kelas international karena Muallimin menjadi center dari Kurikulum Cambridge. Dan ini sejalan dengan yang ada di SDMM dengan ICP-nya,” urainya.
“Muallimin International Class menggunakan dua kurikulum: nasional dan Cambridge. Nanti (lulusan) akan mendapatkan dua sertifikat itu,” katanya.
Solikhin melanjutkan, visi madrasah Muallimin adalah mencetak kader ulama, kader pemimpin, dan kader pendidik, sehingga program dan kegiatannya mencerminkan dan mengarah pada visi itu.
Dia memaparkan kegiatan yang sama dari dua kelas itu. Bangun pagi dan shalat malam. Lalu shalat subuh berjamaah dan tahfidh. Siswa masuk kelas dan belajar sampai Ashar.
Sehabis itu persiapan program pengembangan diri dengan ekstrakurikuler atau mengikuti kegiatan organisasi santri. “Sehabis Maghrib ada taklim atau tahsin al-Quran. Bakda Isya mereka belajar bahasa.
“Setelah itu mereka murajaah sampai jam 10, kemudian istirahat,” tuturnya.
Untuk kelas international, Solikhin yang lulusan Universitas Tidar Magelang, ini menjelaskan adanya program ke luar negeri. Oleh karena itu siswa kelas internasional mengangsur biaya mulai awal masuk.
Selain program perjalanan ke luar negeri, ada program English Progression yakni kerja sama Muallimin dengan lembaga-lembaga yang juga memiliki kelas international.
“Gunanya agar ada pertukaran budaya, informasi, dan bahasa,” ujarnya.
Program lainnya yaitu Coaching Class. Semacam pembinaan untuk mempersiapkan ujian international. Selain itu ada Passion Project: santri project sesuai dengan minat dan bakatnya.
Madrasah Muallimaat
Setelah Sholikhin, giliran Dwi Setiawan SPd dari Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Yogyakarta menyampaikan sosialisasim madrasah khusus putri itu.
“Secara kesulurhan sama dengan Muallimin jika bicara tentang kelas international. Secara umum dalam kesaharian juga sama dengan kegiatan yang ada di Muallimin. Namun kami memiliki managemen yang berbeda,” katanya.
Menurut Dwi kekhasan Muallimat adalah langsung di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selain itu Muallimat adalah satu-satunya sekolah yang bekerja sama langsung dengan British Council—organisasi hubungan internasional budaya Britania Raya.
Tentang visi dan misi sama dengan Muallimin, bagaimana mencetak kader ulama, kader pemimpin, dan kader pendidik. “Muallimaat, misinya bagaimana mengembangkan potensi keilmuan untuk anak didik kita, dari segi bahasa Arab, akhlak, dan kepribadian yang perlu dikuasai oleh anak-anak,” terangnya.
Tentang kelas international Dwi menjelaskan mulai dari kurikulum, kelas ber-AC, pembekalan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari. “Mata pelajaran yang berbahasa Inggris adalah Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris itu sendiri,” ujarnya.
Dia menambahkan pertukaran pelajar ke Australia akan dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023/2024.
Baca sambungandi halaman 3: SMP Muhammadiyah 4 Giri Gresik