Bulan Bahasa Spemdalas dengan Stand-up Comedy, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ichwan Arif
PWMU.CO – Siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik Jawa Timur (Spemdalas) Muhammad Ibrahim Afiq Afifi tampil kocak saat tampil stand-up comedy di acara awarding Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jumat (28/10/22).
Dengan percaya diri, siswa kelas VIII ini membawakan dua cerita: Anak SD Mau ke Surga dan Koboi Kehilangan Kuda. Mengenakan baju warna putih bercorak biru, cowok kelahiran Gresik, 6 November 2008 ini mengocok perut siswa kelas VII-VIII secara offline dan siswa kelas IX secara online.
“Saya di sini akan bercerita tentang Koboi Kehilangan Kuda,” ucap Baim, sapaan akrabnya, sabil tersenyum, laliu disambut tertawa temannya.
Cowok yang bercita-cita menjadi animator ini pun mulai bercerita dengan nada sedang. Sambil memegang mik kecil, dia pun mulai bercerita.
Ada koboi ke bar dengan naik kuda. Setelah mengikat kudanya, di masuk untuk memesan minuman. Di dalam bar tersebut ternyata banyak buronan pembunuh dan perampok kelas kakap. Dia pun langsung bergegas pergi. Ternyata kudanya hilang. Dia masuk kembali ke bar sambil teriak-teriak.
“Siapa yang mencuri kuda saya?” tanya Koboi. Tak seorang pun menjawab.
“Oke. Saya tunggu 10 menit. Jika dalam 10 menit tidak ada yang mengaku, terpaksa saya akan melakukan apa yang saya lakukan di Texas. Terus terang, aku tidak suka melakukan hal itu lagi,” gertak si Koboi.
Satu per satu pengunjung ke luar bar. Tidak ada seroang pun berada di dalam, kecuali si pelayan bar. Saat si Koboi melongo ke luar, ternyata kudanya telah kembali berada di tempat semula. Dengan gemetar ketakutan bercampur senang karena kuda si Koboi telah kembali.
“Apa yang kamu lakukan di Texas?” tanya pelayan, polos.
“Saya terpaksa pulang berjalan kaki,” jawab si Koboi.
Belajar Mandiri
Baim mengaku kemampuan bercerita dalam bentuk stand-up comedy didapat secara mandiri. Cowok yang hobi mendengarkan musik ini belajar dari YouTube.
“Ini saya lakukan supaya bisa meniru gaya bercerita lucu di hadapan orang lain,” kata pengidola komikus Raditya Dika ini.
Meskipun masih dua kali melakukan stand-up comedy, dia memamarkan tidak ada rasa takut atau minder ketika bercerita di depan audiens. Dia memerlukan waktu dua hari untuk menyiapkan diri dalam mencari cerita-cerita yang mampu membuat siswa tertawa.
“Saya merasa senang kalau teman-teman tersenyum saat mendengarkan cerita yang saya sampaikan,” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.