Ucapan Syukur dari Keluarga
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka akan mendapat anugerah yang sangat besar ini,” tutur guru TK Aisyiyah atau Aisyiyah Bustahul Athfal (ABA) Desa Paji ini.
Beberapa saat menjelang turun dari panggung Ninik menghubungi Khaqul Muzahidin, suaminya yang masih kerja di Bali. “Ya Allah Bund, Pean kok iso oleh hadiah umrah Bund. Piye ceritane aku kok gak percoyo iki temen ta Bund,” cerita Ninik menirukan ucapan suami via telepon WhastApp. Kata suaminya, dia belum percaya istrinya japat hadiah umrah.
Keharuan juga datang dari Siti Umi, mertua Ninik. “Ya Allah Nak, Sampean kok entuk hadiah gedene ngunu. Sesuk ibuk Pean jak bareng Nak,” kata sambil menangis haru. Mertua Ninik juga kaget menantunya mendapat hadiah besar itu. Dan dia ingin nani diajak umrah. Silaturahim ke rumah mertua setelah dari Lamongan ini penuh hujan tangis.
Begitu juga ketika di rumah Sudar, ibu kandung Ninik. “Budalo Nak, Pean. Tak dongakno sehat nak. Lancar. Mak gak nyongko nak pean oleh anugerah koyo ngene gedene,” kata Sudar sambil menangis. Tangisan lama tidak berhenti. Ninik ikut larut dalam tangis.
Sempat Ingin Pulang
Ninik berangkat mengikuti Jalan Sehat Semarah Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah berboncengan memakai sepeda motor dengan Athaya Sabian Rubby Zhawa, keponakannya yang masih berusia 9 tahun.
Dia menceritakan hampir saja mau pulang. “Saya sudah dua kali mau pulang karena kasihan sama ponakan saya. Tapi tadi masih muter saja di pasar. Masih malas pulang,” kenangnya kepada PWMU.CO.
Ninik berkisah, sebelum mendapat hadiah umrah itu, pada Jumat (21/10/2022) malam, dia bermimpi melihat beberapa bintang di atas kepalanya.
“Dalam mimpi itu saya berada dalam sebuah acara bersama teman-teman. Tiba-tiba ada bintang-bintang berkeliling di atas kepala saya. Sementara itu teman-teman asyik ngobrol. Saya kaget dan senang,” cerita Ninik.
Setelah mimpi itu, Ninik terbangun dan sadar bahwa peristiwa ternyata mimpi. Namun Ninik tidak berpikir apa-apa. Dianggap sebuah hal biasa sebagai teman tidur.
Ninik mulai mengajar di Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah tahun 2016, dan mulai tahun 2020 masuk TK Aisyiyah. Sebelumnya juga mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Paji.
Saat ini dia dikaruniai dua anak. Yaitu Tegar Deandra Saputra yang sekolah di SMA dan Nida’ul Kholidah masih mondok di Pesantren Karangasem Muhammadiyah Paciran. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni