Jangan Pokoknya Data
Penjelasan dr Tomy memantik pertanyaan dari Wakil Ketua PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi. Dia bertanya, “Setelah MPKU tahu data masing-masing rumah sakit seperti itu, apa yang harus dikonsolidasikan agar tidak sekadar tahu, tapi angka-angka itu tadi bermakna?”
Kata dr Tomy, secara internal rumah sakit pasti ada telaah lebih lanjut dalam hal pembiayaan. Dengan demikian, lanjutnya, bisa tahu sisi-sisi mana yang perlu diintervensi. Seperti dari informasi tingginya kasus persalinan, Koperasi Surya Medika Timur (SMT) bisa mengambil langkah lelang pampers.
Usai puas mendengar jawaban itu, Tamhid Masyhudi mengajukan permohonan ke Prof Mu’ti agar memberi saran kepada MPKU PWM Jatim. Akhirnya Prof Mu’ti menekankan, dalam bekerja dan berdakwah memang sangat perlu berbasis data. “Jadi harus data pokok, jangan pokoknya data!” tegasnya bikin para pimpinan di ruang rapat itu tertawa.
Pelayanan yang diberikan pun, lanjut Prof Mu’ti, harus sesuai yang sesungguhnya diperlukan masyarakat. “Mohon maaf, al-Maun itu penting tapi al-Maun juga jadi al-maut,” ujarnya kembali bersambut gerrr.
Hal ini menurutnya bisa dicapai dengan memperhatikan sumber daya insani di rumah sakit. “Sekarang jabatan itu tidak kaku di satu rumah sakit, melainkan bisa menjabat di rumah sakit lain,” imbuhnya.
Dia lantas menceritakan, ada rumah sakit yang masih kelebihan pegawai. “Kita minta mereka berhenti sukarela berapa ratus. Sekarang masih kelebihan lagi. Dulu rekrutmennya mengamalkan ‘wa ali wa ashabihi ajmain’,” ungkapnya. Para pimpinan kembali gerr-gerran. Maksud wa ali wa ashabihi ajmain ialah rekrutmen bardasarkan kedekatan keluarga dan persahabatan.
Aspek bisnis, lanjutnya, tak bisa diabaikan karena mengedepankan persaudaraan daripada bisnis. “Memang kita harus tega dalam hal ini, tapi kemanusiaan kita tunjukkan untuk yang lain, tidak dengan cara mengorbankan bisnis kita,” imbuhnya.
Kemudian, menyadari dia berbicara itu atas permintaan Tamhid, Prof Mu’ti pun berceletuk, “Mas Tamhid ini Sekretaris PWM yang sukanya ngongkon (menyuruh) Sekum PP.” Gelak tawa lagi-lagi mencairkan suasana di ruang rapat siang itu. (*)